• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Ke Makam Kajoran Klaten, Jangan Lupa Nyicipi Dawet Ketan Ngisor Ringinan

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Senin, 27 Desember 2021, Desember 27, 2021 WIB Last Updated 2023-03-08T22:39:30Z


    KLATEN- Leluhur bupati Klaten salah satu disemayamkan di makam Desa Kajoran, Klaten Selatan di sekitar 8 km arah tenggara Kota Klaten. Tak jarang masyarakat Klaten atau pejabat Kota Semarang datang berziarah.

    Tapi sedikit masyarakat yang tahu, ada minuman rakyat murah memikat rasa yang patut dicicipi.

    Harganya pun sangat ramah di kantong. Cukup membayar Rp 3.500,00 segelas dawet ketan sudah dapat dicicipi untuk menawar dahaga di kerongkongan di bawah panas kemarau yang kerontang.  

    Rasa manis gula jawa, bercampurnya gurih santan kelapa terasa kental bareng manisnya tape ketan dan dawet ayu asli buatan tangan warga Bayat Klaten menjadi sensasi rasa yang membuat pelanggan untuk datang ketagihan.

    Dawet ngisor atau bawah pohon ringin nan rindang persis di pertigaan jalan Kajoran, Klaten menuju makam trah raja Semarang itu sangat rekomended.

    Selain manis segar, sambil duduk-duduk di bawah pohon ringin, pengunjung bisa memanjakan mata melihat pemandangan Pegunungan Selatan sambil minum segarnya dawet tape ketan ditemani angin yang semilir.

    “Kalau hari Sabtu dan Minggu penikmat dawet tape lumayan ramai. Alhamdulillah biar ada pandemi covid 19 tak mengurangi pembeli. Dawet tape ketan di sini memang ngangeni” kata Suyatmi (63) sambil menuangkan dawet tape ke dalam gelas pembeli (01/10/20).

    Ibu empat anak asli Gumul, Sembung, Wedi, Klaten ini mengaku menghabiskan 10 kg gula jawa untuk sehari jual. Tidak sendirian,ibu berjilbab itu dibantu suaminya sambil berjualan buah di sebelah nya.

    “Saya buat sendiri dawet dan tape ketannya. Pandemi ini sedikit orang hajatan, sehingga bahan beras ketan untuk membuat tape mudah dicari” ungkap Suyatmi.

    Ia mengaku sudah sepuluh tahun berjualan dawet tape. Hasil usahanya berjualan dawet tape bisa untuk menghidupi keempat anaknya sampai berumah tangga.

    “Alhamdulillah anak sudah berkeluarga dan mandiri. Saya tetap berjualan dawet tape di ngisor ringin Kajoran. Kata pelanggan lo mas, dawet tape ketan ngisor Ringin Kajoran ngangeni” imbuh Suyatmi.

     

    Penulis Joko Priyono Dinas Kominfo Klaten

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini