• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Peyek Kacang Bu Karti, Renyah dan Gurih Jadi Bekal Langganan Para Jamaah Haji

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Senin, 27 Desember 2021, Desember 27, 2021 WIB Last Updated 2023-03-08T22:39:30Z


    KLATEN – Kecamatan Wedi Klaten tidak saja dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan keramik  atau makanan krasikan jenang ayu seperti dikenal sekarang.  

    Siapa sangka wilayah berjarak 3 km arah tenggara Kota Klaten Bersinar itu juga dikenal penghasil cemilan reyeh yang sayang jika tidak dicicipi, khususnya saat santap makan.

    Makanan itu adalah peyek Bu Sukarti. Di tangan wanita lebih paro baya bernama lengkap Sukarti Diro Supadmi (68),  makanan rakyat itu  konon jadi langganan jamaah haji sebagai bekal cemilan pelengkap saat beribadah ke tanah suci.  

    Tinggal di Dukuh Karang, Pandes, Wedi, Klaten wanita itu mengaku tetap  setia menekuni usaha selama 29 tahun sambil membesarkan ketiga anaknya yang kini telah dewasa.

    Dibantu anaknya laki-lakinya yang bungsu, peyek Bu Karti sudah banyak menjadi oleh-oleh khas warga  Klaten apalagi ketika mudik atau libur panjang.  

    Apalagi ketika Lebaran tiba. Rasa gurih dan reyah peyek Bu Karti membuat pelanggannya ketagihan karena cita rasanya yang khas dan nikmatnya sampai nendang di hati.

    “Kini saya membuat lima jenis peyek olahan.  Ada peyek kacang,  kedelai,  bawang, peyek teri asin dan rasa pedas. Tapi yang paling laris adalah peyek kacang.  Kalau pas lebaran permintaan tinggi sampai kewalahan” terang Sukarti (Selasa, 22/09/20).

    Sambil duduk di depan kios persis di teras rumahnya,  Sukarti mengatakan banyak pelanggannya datang dari jauh.  Selain jadi bekal para jamaah haji, makanan olahannya juga jadi bekal warga yang pergi bertamasya ke Bali.  

    Bagi warga yang berminat beli bisa berkunjung ke desa Karang, Pandes, Wedi, Klaten tepatnya  sebelum Kantor Kecamatan Wedi dari arah kota. Ia menambahkan kalau makanan olahan bikinannya tidak dijual di pasar atau kios lainnya.  Pembeli bisa beli langsung ke rumahnya atau melalui media sosial.

    Sukarti bercerita awal usaha adalah keisengannya yang gemar memasak. Pas kumpul lebaran biasanya ia membuat masakan peyek dan banyak orang yang memuji makanannya enak dan gurih.

    “Dulu awalnya saya adalah penjahit bersama almarhum suami. Tidak ada rencana usaha peyek.  Tapi waktu pas lebaran iseng-iseng buat peyek terus dibawa ke pengajian.  Kata orang-orang kok enak.  Lalu kami putuskan meninggalkan profesi penjahit baju menjadi usaha makanan peyek sampai dikenal sekarang”jelas Sukarti yang mengaku ditinggal suaminya wafat  4 tahun silam.

    Kini di tengah pandemi peyek Bu Karti masih eksis berproduksi. Peyek hasil olahannya paling pas dinikmati  bareng santap makan.  Sekedar buat cemilan dan suguhan tamu juga nikmat. Untuk bisa menikmati peyek reyah nan gurik buatan Bu Karti tidak harus merogoh kocek dalam.   

    Dengan harga Rp 12.500 per kemasan 1/4 kg, peyek Bu Karti siap menjadi teman setia ketika santap makan.  Dengan peyek Bu Karti di meja, maka  santap makan keluarga bakal tambah nikmat.

     

    Penulis Tim Pemberitaan  Dinas Kominfo Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini