KLATEN – Masjid Joglo Baitul Ma’mur terletak di Dukuh Tegalsari, Kunden, Karanganom, Klaten dari hari ke waktu kian dikenal masyarakat.
Letaknya yang strategis di sebelah selatan Jalan Raya Penggung-Karanganom atau sekitar 5 km dari arah timur Jalan Yogya - Solo, kini jadi favorit khususnya warga yang melakukan perjalanan jauh atau musafir.
Salah satunya diakui oleh Supri (35) warga Semarang, Jawa Tengah. Mengaku sedang melakukan perjalanan religi ke Klaten, bersama istri dan dua anaknya mengaku berkesan dengan Masjid Joglo Baitul Ma’mur.
“Tadi kami baru saja ziarah ke makam Sunan Pandanaran bersama keluarga ke Paseban, Bayat. Sengaja jalurnya memutar lewat Cawas baru ke Bayat. Hanya filling saja kami mencoba menghindari jalur Kartosuro yang biasanya macet, apalagi di waktu libur” terangnya saat ditemui Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten pekan lalu.
Warga semarang iru mengaku kagum dengan arsiteks Masjid Baitul Ma’mur. Selain suasananya nyaman, area parkir masjid juga luas.
“Pertimbangan kami kalau cari masjid untuk sholat adalah parkirnya yang luas dan nyaman. Takut kalau parkirnya sempit mengganggu pengguna jalan lainnya. Masjid Joglo Baitul Ma’mur ini nyaman dan asri. Arsiteknya yang kayak rumah joglo menurut saya sangat unik” jelasnya.
Masjid Joglo Baitul Ma’mur dibangun terbuka tanpa dinding. Pilar-pilar kayu jati kokoh berdiri menopang atap masjid yang diplafon kayu jati ekspos. Dindingnya pun sama. Batu bata ekpos dominan mewarnai struktur bangunan.
Dua bilik gebyog dari jati mengapit ruang imam. Tembok dinding hanya ada di sisi kiblat. Sisi utara, selatan dan timur dibiarkan terbuka, sehingga angin semilir berhembus tak pernah henti sepanjang detik.
Di halaman depan berdiri sebuah prasasti hitam. Tertulis di atas prasasti “Telah diwakafkan tanah dan masjid Joglo Baitul Makmur dari H. Karyawan Hari Susetyo S.Sos yang beralamat Dukuh Kunden RT 04/02 Kunden, Karanganom, Klaten kepada Nahdatul Ulama Ranting Kunden, Karanganom, Klaten”.
Letaknya yang strategis membuat Masjid Joglo Baitul Ma’mur seperti tak pernah sepi dikunjungi jamaah. Bangunannya yang unik selalu menarik dikunjungi. Bukan saja semilir angin yang tak pernah jemu berhembus, tapi suasana alamnya yang asri.
Penulis Joko Priyono Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten
