• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Merapi Dalam Secangkir Kopi

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Minggu, 13 Februari 2022, Februari 13, 2022 WIB Last Updated 2023-03-08T22:39:30Z

     Merapi Dalam Secangkir Kopi

     


    KLATEN - Para pemuda Dukuh Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten punya ritual sendiri untuk menjaga Gunung Merapi.  Sambil beraktifitas pemantauan, warga yang tinggal berjarak di 5 km arah tenggara Gunung Merapi itu sambil ronda malam  mereka  berjualan kopi Balerante untuk menambah pendapatan.

    Salah satunya terletak di plataran rumah Jainu. Halaman luas rumah tokoh desa yang akrab disapa Ki Rekso Giri itu  disulap dengan gasebo-gasebo kayu dan lampu kelap-kelip lengkap dengan tempat duduk kayu yang ditata berjarak demi prokes.

    Sambil memantau puncak Merapi, pemuda Balerante melayani tamu-tamu yang datang berkunjung menikmati malam. Menelanjangi lekuk demi lekuk puncak Merapi ditemani secangkir kopi ternyata memunculkan sensasi sendiri.

    Sungguh agung ciptaan Tuhan. Memandangi Merapi ternyata bisa memaknai arti nikmat mana lagi yang masih akan didustakan.

    Sambil mengusir kantuk dan semilir angin  malam datang menusuk tulang, seakan sirna di antara seteguk demi seteguk kopi Balerante. Keindahan Merapi pun semakin sempurna. Mesyukuri nikmat alam Merapi semakin dalam ditemani secangkir kopi di antara semilir angin dan malam sunyi.

    Tidak saja warga desa sekitar yang ngopi di Balerante di kala malam. Tidak sedikit tamu datang dari luar daerah seperti Yogyakarta dan Surakarta. Tak disangka, kegiatan ronda malam memantau Merapi dan berjualan kopi Balerante, ternyata mampu menggeliatkan ekonomi warga desa.

    Pilihan untuk minum kopi dan menikmati Merapi pun leluasa. Bagi yang rumahnya jauh bisa datang siang hari.  Warga Balerante siap menyajikan kopi sesuai pesanan. Bagi yang rumahnya jauh dan berharap sensasi lebih, bisa datang malam hari. Kedai Kopi Balerante pun tetap ready hingga pukul 24.00 WIB.

    “Kedai-kedai kopi saat ini sedang booming. Di wilayah Kemalang banyak bermunculan kedai kopi Merapi, sebab di sini mulai banyak warga menanam kopi.  Kopi di Kemalang diolah sendiri secara tradisional. Kami branding dengan nama kopi Balerante. Alhamdulillah bisa menambah pendapatan warga” tutur Jainu Kepala Dusun Desa Balerante.

    Diterangkan Jainu kalau wilayah Kecamatan Kemalang, Klaten khususnya Desa Balerante banyak potensi tanaman kopi. Destinasi wisata yang terus berkembang seperti obyek Kalitalang di Balerante, jembatan gantung Girpasang di Tegalmulya dan Pesanggrahan di Sidorejo meningkatkan kunjungan wisatawan. Peluang ini yang dimanfaatkan pemuda desa untuk membuat kedai-kedai kopi.

    “Kedai kopi di Balerante dikembangkan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa atau Bundes.  Kedai kopi di desa kami buka sampai jam 24.00 WIB.  Kalau siang yang berjualan adalah remaja putri.  Kalau malam bergantian dengan yang pemuda, sekalian pemantauan kondisi Merapi lewat ronda malam.  Jadi ronda malam di Balerante tidak pernah sepi, karena banyak tamu luar daerah yang datang menemani.  Petugas BPBD Klaten sering juga mendampingi jadi penyemangat” tutur Ki Rekso Giri.

    Bercerita terkait omset usaha, Jainu mengungkap kalau kopi Balerante sudah mulai merambah Jakarta.



    “Kadang kopi dipesan lewat on line melalui media sosial. Atau oleh-oleh dari kenalan warga Kemalang  dari luar kota yang penasaran citarasa kopi Balerante.  Pas banyak permintaan luar kota, sering stok kami habis. Bicara omset memang belum besar.  Sebulan rata-rata laba bersih mencapai 7 juta.  Lumayan untuk menambah pendapatan warga’’ pungkasnya.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Klaten, Sri Winoto mengungkapkan kalau warga Kemalang sudah rutin melaksanakan ronda malam.  Bahkan sejak Gunung Merapi dalam status waspada.

    “Benar, saat ini warga desa di Kemalang rutin melaksanakan ronda malam.  Tiga desa itu meliputi Balerante, Sidorejo dan Tegalmulyo.  Kami di BPBD sering ikut bergabung pemantauan secara insidentil’’ kata Sri Winoto saat dikonfirmasi.

    Terkait target ronda malam warga, sebut Winoto meliputi upaya pemantauan informasi aktifitas Merapi untuk diketahui masyarakat jika ada kondisi penting.  Termasuk data pemetaan warga rentan.

    “Relawan Merapi sudah terlatih terkait pemetaan.  Jadi data warga lansia, ibu hamil, anak-anak sudah tercatat baik. Data itu menjadikan bagian prioritas evakuasi jika Merapi dalam keadaan bahaya. Tim BPBD sering datang berkomunikasi sebagai bentuk tanggung-jawab pemerintah. Biasa teman-teman BPBD pulang malam pantau wilayah Merapi” ungkapnya.

     

    Penulis Joko Priyono Dinas Kominfo Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini