• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Menjemput Rezeki di Atas Putaran Roda Gerobak Sapi

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Selasa, 22 Maret 2022, Maret 22, 2022 WIB Last Updated 2023-03-08T22:39:30Z

    KLATEN - Gerobak sapi tempo dulu adalah alat transportasi tradisional yang digunakan untuk mengangkut hasil bumi para petani saat panen tiba. Kini seiring zaman keberadaan gerobak sapi kian langka, tergusur mesin transportasi modern.

     

    Tapi  masyarakat tidak perlu kecewa. Kalau ingin merasakan sensasi naik gerobak sapi, datang saja ke Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Kira-kira lokasinya 12 km arah utara dari pusat kota.

    Memang secara geografis Desa Bengking termasuk daerah pelosok. Tapi keasrian desanya sangat kentara. Pepohonan yang menjulang diantara tanah tegalan yang subur menambah asri suasana desa.

    Belum lagi hasil buminya. Dari buah pepaya, budidaya kelengkeng, sayuran, ketela, jeruk Jatinom sampai buah durian sangat melimpah hasilnya.

    Akan lebih sempurna menikmati panorama desa itu para pengunjung memanjakan mata sambil menaiki gerobak sapi. Dengan konsep desa agro eduwisata, warga desa Bengking akan menyambut para wisatawan dengan ramah dan gembira.

    Gerobak kayu khas dengan bunyi keluntung (hiasan lonceng di leher sapi) jadi musik yang mengiringi pengunjung saat ngobrol berkeliling desa. Duduk di atas dipan kayu disamping pengendali laju dua ekor sapi yang berjalan memaksa gerobak terus berjalan.

    Pengunjung jangan kuatir panas atau hujan. Atap dari anyaman bambu dilapis viber cukup aman melindungi kepala dari terik matahari dan hujan. Dinding gerobak juga unik.  Bilah-bilah bambu pun dianyam rapi penuh warna-warni mengapit sayap kanan dan kiri gerobak

    Sesekali cambuk diayun sang pengendali sapi. Sesaat laju gerobak kian kencang seiring langkah sapi yang bergerak berlari.

    Jalan gang desa yang relatif sempit terlihat bersih. Sesekali warga desa akan menyapa wisatawan. Belum lagi anak - anak kecil Desa Bengking. Mereka tampak berhenti bermain sejenak. Tangannya melambai kepada wisatawan yang datang berkeliling desa dengan naik gerobak sapi sebagai bukti keramahan bocah desa.



    Imbas geliat ekonomi dengan konsep Bengking Desa Agro Eduwisata mulai terasa.

    Kini warga bisa merasakan berkah rezeki lewat jasa keliling desa naik gerobak sapi. Warga pemilik gerobag sapi itu salah satunya adalah Tugiyo (56). Petani ketela sekaligus peternak sapi asal Desa Beteng Jatinom dari desa sebelah mengaku ketiban rezeki berkat wisata gerobak sapi.

    "Biasanya sapi kami hanya dipelihara di kandang. Dimandikan waktu pagi, berjemur lalu kembali ke kandang saja. Tapi sekarang sapi kami bisa mendatangkan uang. Kini kami bergabung dengan pemuda desa Sarana Makmur Desa Bengking mengembangkan desa agro wisata. Alhamdulillah ekonomi masyarakat ikut meningkat" jelas Tugiyo saat ditemui (Ahad, 20/3) kemarin.

    Ia mengaku bersama komunitas gerobak sapi lainnya menjual jasa keliling desa bagi para wisatawan.  Jadi mereka tidak bersaing.  Rezeki yang diterima dibagi bersama anggota komunitas.

    “Lebih utama bagi kami dengan wisata gerobak sapi itu untuk hiburan. Biasanya sapi hanya di kandang, dimandikan, dijemur dan diberi makan.  Tapi sekarang dengan konsep desa agro eduwisata ini sapi kami bisa jalan-jalan juga. Jadi sapinya juga tidak stres” kata warga Mojoduwur, Beteng, Jatinom itu.

    Pemilik sapi yang berbobot hampir 800 kg itu bercerita kalau sapi miliknya sudah berumur 4 tahun.  Karena termasuk sapi jinak, bersama komunitas petani Sarana Makmur bergabung mendukung wisata desa dengan mengajak wisatawan berkeliling desa naik gerobak sapi.

    Ketua Kelompok Tani Sarana Makmur Desa Bengking, Jatinom Muhammad Wiji Supriyono saat ditemui menuturkan secara ekonomis dampak desa agro eduwisata di Bengking sudah dirasakan masyarakat. Salah satunya jika ada kunjungan tamu dari luar daerah.

    “Kemarin kami melakukan hitung-hitungan saat ada kunjungan siswa sekolah awal Maret 2022 lalu.  Dalam dua hari saja ada nilai uang yang masuk ke  komunitas wisata desa mencapai 11 juta.  Mulai dari jualan kurtela (olahan ketela), jualan madu, petik kelengkeng sampai belajar tanam cabe atau akulasi tanaman.  Saweran bagi komunitas gerobak sapi kira-kira 1,6 juta” ungkap Wiji pemuda Desa Bengking yang juga budidaya madu kelengkeng.

    Naik gerobak sapi keliling desa Bengking, Jatinom, Klaten yang asri bisa menjadi pilihan berwisata murah bersama keluarga.  Tidak saja nguri-uri budaya nenek moyang dengan transportasi tradisional, tapi juga mengenalkan tata nilai kehidupan pentingnya maju bersama dengan semangat gotong-royong kepada anak-anak.

    Penasaran ingin merasakan sensasi naik sapi atau gerobak sapi, mari berkunjung ke desa Bengking, Jatinom, Klaten. Para pengunjung yang ingin berkunjung bisa menghubungi pengelola wisata desa, Wiyono  di nomor 0857-4167-7352.

     

     Penulis Joko Priyono Dinas Kominfo Klaten.


     

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini