Ibrahim As adalah sosok nabi yang istimewa. Kesucian tauhidnya yang lurus tiada banding, bahkan kecintaannya kepada Sang Kholik mengalahkan cinta atas dunia. Maka tak heran, sosok yang juga dikenal Bapaknya Para Nabi ini mendapatkan gelar Kholil lullah.
Tak heran jika sosok Ibrahim As banyak dijadikan bapak teladan. Figur keayahan, pemimpin keluarga dan imam bagi istri Siti Hajar dan anak Ismail menjadi tata nilai yang pas dibawa untuk para ayah masa kini.
Ibrahim As menanamkan jiwa tauhid bagi Ismail kecil. Ibrahim As membangun sifat tawakal atau berserah diri yang murni bagi sang istri tersayang, Siti Hajar. Ibrahim As juga mengajarkan ketaatan tingkat tinggi bagi keluarganya tentang makna relasi seorang hamba dan Tuhannya.
Belajar dari Ibrahim As adalah belajar resep membangun keluarga hebat. Tantangan mendidik anak dari bahaya narkoba, minuman keras dan pergaulan bebas adalah penyakit zaman sekaligus ancaman nyata perusak generasi. Ibrahim As mengirimkan pesan mendalam penting kembali para ayah masa kini untuk meneladani dalam membangun generasi tangguh masa kini.
Ada empat resep ampuh meneladani Ibrahim As yang patut ditiru orang tua hebat masa kini agar memiliki generasi muslim nan tangguh
1. Menanamkan tauhid dengan menegakan ibadah sholat
Sholat adalah ibadah terbaik untuk selalu dekat dan mengingat Sang Kholik. Sholat tidak saja bukti penghambaan yang sah, tapi juga membangun rasa diawasi (muroqobatillah). Cukuplah dengan sholat yang tegak dan terjaga, maka inilah ikhtiar pertama dan utama membetengi diri dari penyakit zaman.
Berlindung dalam rasa pengawasan Sang Pencipta, selalu ingat dalam doa dan dzikir, juga jiwa-jiwa yang takut akan berbuat dosa adalah buah dari ibadah sholat yang tegak terjaga. Karena sesungguh sholat itu sudah cukup menjaga penjaga diri dari setiap muslim dari permbuatan keji dan mungkar.
“Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar” (Q.S. An ankabut 45).
2. Memberi makan dari rezeki yang halal.
Mencari rezeki yang halal sesungguh amanah bagi setiap muslim. Dia tidak mudah tergoda mengambil harta orang lain secara dlolim, biar pun itu sunyi dan tersembunyi, bahkan sepi tidak diketahui orang. Seorang muslim merasa cukup dengan rezeki yang halal, karena takut yang haram itu menjadi bara api yang membakar nyala tubuhnya di neraka.
Rezeki atau makan yang halal itu suci dan memberkahkan. Kesucian itu akan mengantarkan kepada kebaikan, dan keharaman itu hanya sekedar mendorong kepada keburukan.
Orang tua hebat tidak akan tega menyuapi anak dan isterinya dengan harta yang haram. Kesungguhannya mengejar harta yang halal adalah jihadnya mengantarkan anak dan keluarga sukses dunia dan akherat.
3. Menjaga pergaulan anak dengan lingkungan yang baik
Muhammad SAW mengatakan perilaku orang itu dilihat dari siapa ia bergaul. Teman adalah cermin diri. Mencari teman bergaul bagi anak adalah membangun lingkungan pengaruh yang baik sebab kesuksesan atau kebahagian itu akan ketemu jika terpenuhi lingkungan yang baik ( al baitus sholikhah).
Falsafah jawa mengatakan “ojo cedak kebo gupak (jangan mendekati hewan kerbau yang kotor)”. Carilah teman yang baik itu, ketika kita bertemu dengannya, sesaat itu mengingatkan kita kepada Sang Kholik.
Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berkumpullah engkau dengan orang-orang yang lurus (Q.S. At Taubah :119).
4. Tawakal dalam doa
Anak kita adalah amanah Sang Pencipta. Maka kita tidak boleh sombong dengan tangan ini bisa menjamin kesuksesan dan kesholehan itu. Maka tawakal sesungguhnya adalah mengembalikan amanah itu dalam kepasrahan doa.
Ibrahim adalah bapak para nabi yang garis keturunannya adalah garis kebaikan yang mengalir dan terus menyambung.
Ya Allah berikanlah kami petunjuk untuk dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kedua orang tuaku dan agar kami dapat berbuat baik yang Engkau Ridloi dan berikanlah kami kebaikan yang mengalir sampai anak cucu kami. Sungguh kami bertaubat dan sungguh aku termasuk orang yang berserah diri (QS : Al Ahqof: 15).
Ya Allah jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tegak mendirikan sholat, Ya Allah kabulkanlah doa kami (QS : Ibrahim :40).
Selamat berjihad menjadi orang tua yang hebat.
Penulis : Joko Priyono, Kabid Humas Ikadi Klaten, Dinas Kominfo Klaten.