KLATEN - Terus bertambahnya penderita HIV/AIDS di Klaten mencapai 45 kasus baru sampai pertengahan 2022 mengundang keprihatinan banyak pihak. Apalagi kasus demi kasus yang muncul banyak melibatkan anak muda dan pelajar.
Demoralisasi yang banyak menjangkiti kalangan anak muda itu ditengarai disebabkan makin tergerusnya nilai agama, khususnya rasa malu yang kian menipis.
Ustadz Tukimin Ahmad Fathudin, tokoh pendidikan Klaten menengarai kemajuan teknologi yang begitu pesat berdampak pada penurunan moral generasi muda, ketika tidak diimbangi idiologi yang kuat. Akibatnya nilai agama terkikis dan rasa malu berbuat salah (generasi muda) jadi menipis.
“Saat ini mudah sekali orang tua memberikan handphone kepada anak kecil. Kalau di Barat tidak begitu. Anak tidak mudah diberikan fasilitas handphone kalau memang belum waktunya” kritik sosial pria yang akrab disapa Ustadz Uki saat diwawancara (Kamis,28/07/22).
Tokoh pendidikan yang aktif berdakwah asal Gumulan, Klaten Tengah itu percaya kalau nilai agama dan keluarga itu menjadi benteng dalam pendidikan anak di masa kini. Ditambahkan pria yang sejak 2022 dipercaya sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ceper itu agar idiologi anak terus diperkuat.
“Ibarat orang tua sedang menanam biji, tapi kemudian tananam yang baru tumbuh diinjak kerbau atau gajah. Itu gambaran kerusakan zaman anak muda saat ini. Sungguh memprihatinkan ketika nilai agama tidak dianggap penting. Lalu tontonan media televisi pun sedikit nilai tuntunan, tapi banyak hiburannya. Sehingga yang terjadi tontonan jadi tuntunan” ulasnya.
Pria lulusan pasca sarjana Psikologi Pendidikan Islam Universitas Negeri Yogyakarta 2003 itu menyarankan agar para orang tua meningkatkan daya pengawasan terhadap anak.
“Ada tiga tugas orang tua dalam pengawasan anak. Tugas itu adalah mengarahkan, menggerakan dan mengendalikan. Pastikan anak punya arah cita-cita yang jelas. Untuk mencapainya, anak harus dipaksa bergerak atau usaha. Kalau mereka itu melenceng, maka tugas anak dikendalikan agar kembali arah yang benar” pungkasnya.
Berdasarkan laporan Sistim Informasi HIV /AIDS (SIHA) korban terjakit HIV/AIDS di Klaten terus meningkat. Sejak 2016, temuan HIV/AIDS selalu menembus angka di atas 100 kasus. Kasus tertinggi ditemukan di 2017 dengan 138 orang dan sedikit menurun di 2021 dengan 103 orang kasus. Padahal sejak dilakukan pendataan di 2007, di Klaten hanya ditemukan 6 kasus permulaan.
Penulis : Joko Priyono Klaten