KLATEN - Suara adzan dluhur berkumandang siang itu (Selasa,9/8/22). Langkah kaki ini bergegas menuju Masjid As-Syifa yang terletak di Kompleks RSI, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten ketika jam di tangan mendekati angka 12.
Setelah sholat dan kajian singkat hadist Riyadlus Sholikhin yang dibacakan imam masjid, sorot mata ini tertuju ke prasasti yang ditempel di dinding dalam sebelah utara masjid.
Kaki ini mendekat dan pandangan tertuju di tulisan prasasti di sana. Ada nama yang tertulis di sana. Soeharto. Beliau adalah mendiang Presiden RI kedua.
Tertulis di prasasti itu Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Masjid ini dibangun oleh dan Merupakan Sumbangan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila. Diresmikan 21 September 1996. Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila, Ketua, Soeharto.
Tanda tangan terlihat sangat jelas dan khas. Anak generasi sekarang mungkin sangat asing dengan goresan tangan itu. Tapi bagi yang hidup di zaman kejayaan Presiden RI kedua, tanda tangan itu sangan lekat dan dikenal.
Mengutip sumber dari perpusnas.go.id, mendiang Presiden Soeharto lahir di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Perjuangan di militer di masa kemerdekaan mengantarkan ke puncak karier politiknya sebagai preseden RI kedua menggantikan Ir Soekarno tetapnya Maret 1968.
Selama tiga dasa warsa memimpin, tepatnya 21 Mei 1998 Presiden Soeharto, akhirnya mengundurkan. Beliau meninggal di usia 87 tahun di tanggal 27 Januari 2006 dan dimakamkan pemakaman keluarga Pengadek, Karanganyar, Jawa Tengah.
Biarpun HM Soeharto telah tiada, tapi jejaknya masih ada dan dikenang. Minimal goresan itu bisa menjadi bukti.
Penulis : Joko Priyono Klaten.