KLATEN (100/11) - Jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Klaten yang terus meningkat membutuhkan perhatian banyak pihak. Data yang dihimpun Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten menunjukan ada 50 bocah di Klaten terpapar HIV/AIDS.
Rata - rata bocah itu usianya kurang dari 10 tahun. Bahkan salah satunya ada yang masih bayi dalam gendongan ibunya.
Relawan HIV/AIDS Klaten Fauzi menerangkan kondisi kesehatan anak Klaten yang terpapar itu umumnya baik. Hanya beberapa diantaranya yang sakit seperti batuk-batuk.
“Data yang masuk dalam catatan kami adalah 50 anak yang ditemukan di Klaten terpapar HIV/AIDS. Secara umum kondisi mereka sehat. Seorang dari mereka adalah dari kabupaten luar” terang Fauzi saat dihubungi (Rabu, 2/11/22).
Terkait kehidupan sosial anak yang terpapar HIV/AIDS, Fauzi berharap masyarakat dan lingkungan tidak memberikan stigma negatif, termasuk kepada keluarga. Ia minta mereka bisa sekolah dan tetap mendapatkan fasilitas kesehatan sehingga hak-haknya tetap terpenuhi.
“Saya juga menemukan fakta anak-anak ini sering di-bully. Tapi setelah kami mediasi, akhirnya semua pihak bisa mengerti dan memahami” jelasnya.
Anak-anak Klaten yang terpapar HIV/AIDS itu pun tak luput dari perhatian pemerintah dan pelaku usaha.
Menurut Sekretaris KPA Klaten dr Ronny Roekmito saat dihubungi (Rabu, 2/11/22) mengatakan untuk meningkatkan akses kesehatan dan daya tahan tubuh, anak-anak itu diberikan bantuan tambahan gizi makanan.
“KPA Klaten banyak mengandeng pelaku usaha seperti PT Dugapat Mas dan juga Baznas Klaten. Selain mendapat gizi tambahan, ada juga paket bantuan sekolah. Kemarin kami juga menfasilitasi kartu jaminan kesehatan BPJS agar akses kesehatan mereka juga terjamin” pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten