• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Rahasia Dasyatnya Sabar dan Syukur

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Kamis, 10 November 2022, November 10, 2022 WIB Last Updated 2023-03-08T23:19:36Z

    KLATEN (104/11) - Seorang muslim ibarat burung dengan dua kepak sayapnya yang selalu mengiringi. Dua sifat kebaikan itu selalu melekat dalam diri seorang muslim buah dari keimanan yang lurus dan ketakwaan yang sungguh-sungguh.

    Dua sifat itu adalah   sabar dan syukur.

    Dua sifat sholeh ini layak dipupuk dalam jiwa setiap muslim. Dua sifat ini saling menguatkan dan berkorelasi erat. Dua sifat baik ini  menyatu ketika seorang muslim dalam keadaan apa pun. Ketika dalam musibah, ia bersabar.  Ketika mendapatkan nikmat, ia tidak lupa bersyukur.

    Sabar dikatakan para ulama adalah ketika lidah tidak mengeluh dan hati tidak meratap. Berat memang. Tapi itulah nasehat para sufi yang bijak.

    Sedangkan syukur dikatakan para ulama adalah tasyrifun ni’mat alla murodli mu’tiha.  Artinya menggunakan kenikmatan itu seperti perintah Sang Pemberi Nikmat, yakni Sang Pencipta.

    Dalam sehat seorang muslim tak lupa beribadah.  Ketika diturunkan keberlimpahan rezeki dan harta, ia tidak kikir, bahkan semakin dermawan dan berbagi. Dalam kekuasaan, pengaruh dan popularitas, seorang muslim menggunakan sebagai wasilah berbuat baik untuk sebesar-besarnya kemanfaatan umat.

    Sebagi pemimpin, ia akan adil dan amanah.  Di puncak pengaruh dan popularitas, ia menjadi magnet kebaikan dan contoh kesholehan.

    Kalau seorang muslim memegang palu adil, ia akan tegakan keadilan dan kebenaran itu selurus-lurusnya. Ia tidak goyah iming-iming nafsu dunia. Ia tak mempan disuap, apalagi disuguhi godaan sahwat.

    Apa rahasia Tuhan ketika memerintahkan umat-Nya bersabar dalam musibah?

    Sabar itu adalah kekuatan. Energi yang dibangun dari ruhiyah yang dituntun amal ibadah dan kedekatan dengan Tuhan-Nya yang suci. Lisannya mudah berdzikir.  Matanya rajin membaca kalam-kalam Tuhan pagi dan petang.  

    Ia tekun duduk di majelis ilmu dekat dengan orang-orang alim yang shodiq. Wajahnya tak malas bersujud di tengah malam mengharap ampunan dosa dan takut ditolaknya amal dalam doa-doa penuh iba.

    Inilah pupuk ruhiyah. Seperti dijanjikan Tuhan atas pertolongan bagi mereka yang memegang sifat sabar.

    Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.(Q.S. Gafir : 55).

    Maka sabar itu akan sempurna jika dilengkapi jiwa-jiwa yang dipenuhi rasa syukur. Dia tahu dalam keyakinan yang penuh bahwa ibadahnya adalah perintah.  Lalu ibadah itu dilakukan dengan keikhlasan dan istiqomah.

    Ibadah itu bukan karena riya. Amal sholeh bukan mengharap pujian. Muslim yang penuh syukur ibadahnya akan tetap istiqomah biar pun  kadangkala dicibir.  

    Pujian amalnya tidak membuatnya sombong.  Cibiran nyinyir mereka yang tidak suka pun juga tidak membuat surut dan berhenti berbuat baik.  Sebab semata-mata ibadah dalam syukur itu hanya mengharap ridlo Tuhan-nya.

    Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S Al Ahqof :96)

    Semoga kita ditetapkan menjadi muslim yang selalu bersabar dan bersyukur.

    Hanya Allah yang mengetahui kebenaran yang sebenarnya.

    Penulis : Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini