KLATEN (105/11) - Budidaya atau beternak kelinci mulai dilirik banyak kalangan. Bukan saja cara pemeliharaan hewan pengerat ini yang mudah, tapi nilai potensi ekonomi yang menjanjikan, mendorong beternak kelinci saat masih sangat prospektif.
Di Klaten sendiri baru ada 200 - an peternak kelinci yang tersebar di berbagai wilayah. Mereka pun membuat komunitas peternak kelinci. Tidak saja budidaya penggemukan, pementasan sampai usaha pupuk hasil beternak kelinci, punya nilai ekonomi tinggi menghasilkan cuan.
1. Penggemukan
Kelinci menjadi binatang yang mudah tumbuh dan berkembang, khususnya jika diambil dagingnya untuk kuliner. Obyek wisata Tawangmangu, Karanganyar menjadi pasar penjualan daging kelinci untuk kuliner sate.
Petrenak pun tidak butuh lama untuk panen dari budidaya penggemukan. Dari bibit usia 2 bulan dengan masa penggemukan 3 bulan, maka kelinci sudah bisa dijual dengan bobot rata-rata 2 kg. Sedangkan nilai ekonomi daging kelinci cukup menggiurkan dengan harga rata-rata 80.000 per kg.
2. Kohe
Kohe atau kotoran hewan kelinci juga punya nilai jual. Bahkan kohe kelinci dipercaya punya kandungan netrogen yang tinggi untuk pupuk dan sangat bagus untuk tanaman.
Kohe kelinci yang sudah divermentasi dan dihilangkan baunya, cukup dikemas dalam kantong-kantong plastik. Menjamurnya komunitas pertanian seperti sayuran, tabulampot, tanaman hias, sampai buah-buah sangat membutuhkan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan aman secara kesehatan.
3. Urine
Kelinci termasuk hewan ternak yang banyak menghasilkan urine. Dan urine kelinci saat ini dipercaya para penggemar tanaman sebagai pupuk yang ampuh dan aman buat tanaman.
Untuk bisa menggunakan sebagai pupuk terlebih dulu urine harus divermentasi dengan kandungan EM40. Penggunakan urine tergantung sifat tanaman. Urine kelinci yang sudah divermentasi bisa disemprotkan untuk tanaman sayuran atau dikocor bagi jenis budidaya buah-buahan atau tabulampot.
4. Pelet
Kelinci sebagai hewan herbivora atau pemakan tumbuhan tidak selalu rempong mencari rumput. Ada makanan instant yang sudah terjamin kandungan nutrisi dalam makanan pelet.
Peternak cukup membeli pelet atau membuat sendiri untuk dijual-belikan, tentunya dengan kandungan yang sudah direkomendasi para ahlinya.
5. Kelinci kontes
Kelinci tidak selalu harus diambilkan dagingnya. Untuk jenis tertentu, kelinci banyak digunakan para penggemarnya untuk lomba atau kontes kelinci.
Keunikan warna bulu, telinga, kecepatan lari sampai bodi menjadi daya tarik kelinci saat diikut-sertakan kontes. Semakin unik dan sering
6. Penjualan kandang
Bagi calon peternak yang malas repot membuat kandang, bisnis pembuatan kandang kelinci menjadi usaha tambahan pendapatan yang bisa ditekuni. Bahkan dengan 4 tiang galvalon yang dipasang tegak, maka masing-masing kandang kelinci bisa disusun bertingkat.
Praktis dan tidak harus menggunakan lahan yang luas. Ditambah selang minum dan tampungan urine, maka kelinci sudah siap dibudidayakan.
Kandang dijual sekitar 300 ribu per paket.
7. Indukan
Jual indukan kelinci menjadi cara mudah untuk menghasilkan cuan. Sepasang kelinci jenis new zeland dibandrol 200 ribu tiap pasang dengan usia 2 bulan yang memungkin siap kawin dan beranak.
8. Bibit kelinci
Untuk budidaya penggemukan kelinci, peternak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari budidaya bibit kelinci. Tiap pasang kelinci bisa menghasilkan 4 sampai 6 anak kelinci. Setelah usia 2 bulan, kelinci kecil ini bisa dijual untuk budidaya penggemukan.
Jika tertarik, silahkan membuktikan menghubungi Dipta Yemmy Rabbit yang beralamat di Padangan, Glodogan, Klaten Selatan di nomor 0856-4729-9997.
Penulis Joko Priyono Klaten.