• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Refleksi Akhir Tahun, Rahasia Perintah Beribadah dan Beramal Sholeh di Muka Bumi

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Kamis, 22 Desember 2022, Desember 22, 2022 WIB Last Updated 2023-03-08T23:20:35Z

     


    KLATEN - Hidup itu terasa cepat. Masa sepuluh, dua puluh atau tiga puluh tahun seperti baru kemarin saja terjadi. Momen masa kecil bermain mandi kali atau cerita kisah kasih di SMA atau kuliah masih ingat kuat dalam kenangan.

    Tapi semua sudah berlalu tinggal cerita.

    Saat ini mata mulai kabur.  Rambut satu per satu menjadi uban. Dan anak-anak beranjak remaja dan dewasa menjemput harapan dan cita-citanya.

    Hidup itu seperti menjemput kematian. Tidak ada yang abadi, semua kenikmatan dunia itu.  Seiring waktu orang-orang yang kita cintai dan sayangi meninggal dunia. Kakek nenek, ayah ibu, saudara, tetangga, teman-teman disekitar kita satu demi satu telah tiada, kembali kepada Robb-nya.

    Maka Hasan Basri Radiullahu Anhu mengingatkan bahwa hidup itu seperti awan yang berjalan di langit.   Sebentar awan itu ada, sejenak akan berganti awan yang lain. Semuanya silih berganti.  Tidak ada kekuasaan dan popularitas yang langgeng.  Tidak ada ketampanan dan kecantikan yang abadi, semuanya dimakan umur dan akan ditinggalkan.  Termasuk harta benda dan kemewahan.

    Tapi di hidup yang fana itu, Tuhan perintah setiap manusia untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya.  Sebuah perintah amanah atas nikmat hidup yang sesaat, bagi setiap manusia yakni perintah beribadah.

    QS.Adz Dzariyat: 56, Allah berfirman Dia menciptakan manusia dan jin semata-mata agar mereka beribadah kepada-Nya.

    Tapi kenyataan tidak selalu sama.  

    Tidak sedikit manusia merasa tidak membutuhkan amal ibadah.  Mereka lebih asyik mengejar dunia dengan segala kenikmatannya, sehingga lupa beribadah.

    Kekuasaan jadi ajang perebutan.  Popularitas menjadi kemewahan yang didambakan banyak manusia, karena dianggap di sanalah sumber kebahagiaan.  Tidak sedikit juga manusia terlena menumpuk-numpuk harta.  Emas perak, sawah, pekarangan luas, kendaraan nan mewah jadi ukuran kesuksesan, seolah itulah surga dalam kehidupannya.

    Kholifah Ali Bin Abi Tholib Radiullahu Anhu mengingatkan kalau hidup di dunia itu yang ada hanyalah amal, tidak ada balasan. Baik buruk perilaku manusia di muka bumi, maka Allah SWT belum meberikan balasan. Manusia mau taat atau bermaksiat tidak ada balasan, karena semua itu hanya amal.

    Tapi cucu menantu Nabi Muhammad SAW yang menikah dengan Fatimah Azzahra Radiullahu Anha itu mengatakan ketika manusia kembali kepada Allah SWT dan tiba takdir kematian itu, masuk ke alam kubur dan alam akherat, maka hukumnya berbalik.  

    Di alam kubur dan akherat itu yang ada hanya balasan tidak ada lagi amal.

    Ketika bayi masih dalam kandungan ibunya.  Hidup mati bayi itu tergantung tali pusar ibunya, karena di sana jalan makan agar bisa hidup dan tumbuh berkembang.

    Tapi rahasia Allah SWT memberikan tangan, kaki, mulut, mata dan telinga seiring pertumbuhan bayi padahal itu tidak dibutuhkan semasa dalam alam kandungan.  Sebab bayi itu hanya membutuhkan tali pusar ibunya.

    Namun ketika bayi itu lahir, maka tali pusar itu dipotong dan tidak dibutuhkan lagi.  Mulut, mata, telinga, tangan dan kaki yang semula dalam alam kandungan tidak  dibutuhkan, jadi sangat dibutuhkan.

    Begitu juga dengan amal ibadah.  Ketika manusia  hidup di dunia mengejar kekayaan dan kenikmatannya. Dianggap itu semua adalah kebutuhan yang menjamin kebahagiaanya.  Manusia kemudian seolah-olah  tidak membutuhkan amal ibadah.

    Namun ketika manusia ketemu ajal kematiannya, kekayaan dan kenikmatan dunia itu bakal ditinggalkan. Amal ibadah yang dulu tidak dibutuhkan, maka bagi orang beriman dan beramal sholeh, amal-amal itu akan datang menjadi penolong dan temannya di alam kubur.

    Maka Allah SWT meneguhkan kembali perintah itu dalam ayat-ayat al quran.

    1. QS Al Gofir : 58

    Dan tidak ama orang buta dengan orang yang bisa melihat.  Dan tidak sama antara orang yang beriman dan yang beramal sholeh itu dengan orang yang berbuat jahat.  Hanya sedikit dari kalian yang mengambil pelajaran.

    2. QS An Nahl ayat 32 :

    Orang-orang yang diwafatkanoleh malaikat dalam keadaan baik, mereka  mengatakan salamun allaikum dan salam sejatera bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia. Masuklah ke dalam surga atas amal yang telah kamu kerjakan.

    3. QS Ar Rahman : 60

    Tidak ada balasn untuk kebaikan itu kecuali kebaikan.

    Tetaplah kita menjadi orang baik, saat ini, besok dan selamanya.

    Hanya Allah yang mengetahui kebenaran yang sebenarnya.

    Penulis : Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini