• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Seorang Bayi di Klaten Meninggal Dunia Akibat HIV/AIDS

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Minggu, 04 Desember 2022, Desember 04, 2022 WIB Last Updated 2023-03-08T23:20:35Z

     


    KLATEN - Peningkatan kasus HIV/AIDS di Klaten perlu mendapat perhatian banyak pihak. Faktanya seorang bayi berumur satu tahun dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar HIV/AIDS.

    Informasi itu disampaikan Fauzi Rifai (39), relawan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Klaten  saat ditemui tim marimenyeru.com disela-sela rangkaian Peringatan Hari AIDS Dunia pekan lalu di komplek Setda Klaten.

    “Masih segar dalam ingatan, bayi itu pernah saya gendong di acara penyerahan santunan bagi anak-anak yang menderita HIV/AIDS dari PT Dugapat Mas di ruang pertemuan di Setda Klaten tiga bulan lalu. Bocahnya memang waktu itu rewel digendong ibunya.  Tapi waktu saya gendong, bayi itu tenang dan lebih nyaman. Sayang bulan Oktober 2022 lalu saya mendapatkan kabar bayi itu meninggal dunia” terang relawan AIDS yang tinggal Desa Wangen, Polanharjo, Klaten itu.

    Pria yang akrab dipanggil Fauzi itu menambahkan bayi yang meninggal dunia itu menambah daftar panjang korban HIV/AIDS di Klaten. Anak yang terpapar HIV, kata Fauzi memang membutuhkan perhatian lebih.

    “Bayi yang meninggal dunia akibat HIV/AIDS itu belum genap satu tahun.  Asal bayi itu dari Pedan. Jadi kondisi bayi saat itu batuk dan pilek.  Kulitnya ada tanda ruam-ruam seperti sedikit merah. Jadi anak yang terpapar HIV/AIDS oleh pemerintah melalui KPA Klaten diberikan bantuan makanan tambahan seperti susu, sari kacang hijau, suplemen dan vitamin. KPA Klaten banyak mengandeng pelaku usaha dan Baznas Klaten’’ ungkapnya.

    KPA Klaten mencatat sampai November 2022 ditemukan 1.284 kasus HIV/AIDS dalam tiga tahun terakhir. Seperti dikutibkan dari portal klatenkab.go.id dari data tersebut 67% korban  berjenis kelamin laki-laki dan 33% berjenis kelamin perempuan. Yang lebih memprihatinkan sebanyak 64,2% korban berada di usia produktif.

    Penulis : Joko Priyono Klaten.

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini