• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Camat Pedan Marjono, Rajin Berdakwah Lewat Tembang Macapat

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Kamis, 26 Januari 2023, Januari 26, 2023 WIB Last Updated 2023-04-04T07:10:59Z


    KLATEN Pejabat yang satu ini punya aktifitas seabrek. Selain menjalankan tugas pemerintahan dan menjaga keamanan wilayah, pejabat satu ini punya aktifitas lain yang tak kalah menarik,  yakni berdakwah.

    Dia adalah Camat Pedan Marjono.  Di usianya yang tiga tahun lagi menjelang purna, Camat Marjono masih aktif  menghadiri undangan warga untuk mengisi pengajian.

    Tema pendidikan keluarga menjadi pokok kajian yang diusung ketika mengisi Pengajian Ahad Pagi atau ceramah nasehat pengantin alias sabdatama pengantin. Uniknya, Camat Marjono mengemas pesan dakwah itu dalam bait-bait tembang macapat  untuk menjaga nilai luhur budaya Jawa.

    “Menuju keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah (damai penuh kasih sayang dan rahmat) itu perlu bekal ilmu.  Tujuannya agar seisi keluarga itu tidak jatuh pada perilaku salah.  Misalnya saja ketika akan berhubungan suami - istri, jangan lupa untuk berdoa dan tidak grusa - grusu saja. Pesan itu biasanya saya rangkai dalam bait syair tembang macapat seperti pocung ketika sedang ceramah nasehat temanten atau atur sabdatama” tutur pejabat yang tinggal di Dukuh Jambakan, Jambakan, Bayat, Klaten saat diwawancara marimenyeru.com  (Jumat, 27/1/23).

    Pria lulusan Pasca Sarjana Universitas Slamet Riyadi Surakarta itu mengungkapkan harapannya untuk menjaga lestari budaya Jawa. Menurutnya nguri-nguri budaya itu bisa dimasukan sebagai metode dalam berdakwah menyampaikan syiar islam.

    “Banyak seratan atau tulisan Raden Ranggawarsita yang penuh hikmah dan nasehat.  Biarpun hanya sepupuh (satu rangkaian syair) itu saya tembangkan sehingga pesan itu bisa mudah diterima. Kalau kajiannya umum untuk memperkenal tembang macapat, sering saya mengajukan kuis atau tebakan tentang nama tembang macapat.  Maksudnya untuk memperkenalkan budaya Jawa itu salah satunya saat mengisi kajian” jelasnya.

    Camat Pedan Marjono yang menjabat sejak 2020 itu mengatakan pengajian menjadi salah satu programnya untuk merangkul komponen masyarakat. Baginya banyaknya organisasi masyarakat atau ormas itu perlu wadah sehingga mereka bisa saling komunikasi saat terjadi permasalahan umat.

    ‘’Di Kecamatan Pedan telah terbentuk Forum Relawan Pedan. Jadi komunitas relawan atau organisasi seperti NU, Muhammadiyah, MTA, LDII sampai perguruan silat di masyarakat bisa saling kerjasama untuk tugas-tugas kemanusiaan atau menjaga keamanan daerah. Ada kegiatan antar jemput pasien sakit secara gratis oleh mobil relawan. Atau ketika terjadi konflik massa, nanti para pemimpin ormas yang bertanggung- jawab mendamaikan warga.  Jadi permasalahan wilayah bisa diselesaikan lebih cepat tanpa harus menunggu jatuhnya korban” pungkasnya.

     

    Penulis  Joko Priyono Klaten.        

      

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini