• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Heboh Selingkuh Ibu Mertua dan Menantu, Ini Nasehat KH Purnomo Murtadlo dari MUI Klaten

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Senin, 02 Januari 2023, Januari 02, 2023 WIB Last Updated 2023-03-08T23:20:35Z

    KLATEN - Kasus perselingkuhan antara ibu mertua dan menantunya menjadi berita paling heboh di penghujung tahun baru 2022. Berita itu viral ketika sang istri yang konon belum lama menikah itu membongkar tabiat buruk suami dan ibu kandungnya itu ke media sosial.

    Sontak saja publik heboh. Perilaku dosa yang tak lazim dilakukan anak manusia itu pun mengundang perhatian publik.

    KH Purnomo Murtadlo, Ketua Bidang Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Klaten mengungkapkan fenomena perselingkuhan ibu mertua dan menantu itu menjadi indikasi tipisnya rasa malu dan tidaknya takut dosa sebagian umat saat ini.

    “Mendekati zina saja agama ini melarang. Apalagi melakukan. Kalau perbuatan zina itu merebak, maka menjadi indikasi tanda-tanda akhir zaman.  Kasus ini menjadi indikasi tipisnya rasa malu dan tiadanya takut perbuatan dosa. Maka semua harus kembali kepada Tuhan” pesan ulama usia 62 tahun yang tinggal di Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten itu saat diwawancara marimenyeru.com (Selasa, 3/1/23).

    Dirinya juga mengingatkan agar umat ini harus mengenal Tuhan-nya dalam keyakinan yang benar. Ia menuturkan umat yang mengenal sifat kebesaran Tuhan bakal menjadi kontrol diri agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar.

    “Agama itu harus menjadi way of life. Dan mengaji (agama) itu proses belajar yang tidak boleh berhenti oleh siapa pun juga.  Dengan dekat  ulama maka kita diingatkan ketika lupa dan ada nasehat tatkala berbuat salah. Itu subtansi mengaji agama” pesan ulama lulusan Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak, Bantul, Yogyakarta yang menyantri sejak 1972 itu.

    KH Purnomo Murtadlo yang masih aktif berdakwah itu mengajak umat untuk menjaga sungguh-sungguh ketaatan ibadah.  Sebab menurutnya ibadah itu menjadi benteng ampuh dari perbuatan melanggar.

    “Saat ini orang tidak malu dengan budaya antri, melanggar lampu jalan atau malu sekedar merokok di ruang ber-AC. Ini contoh kecil  saja.  Tapi terpenting adalah bagaimana umat ini menjaga ketaatannya dengan Tuhan seperti teguh dalam sholat atau dzikir. Tidak semua orang yakin kalau adzan itu panggilan Tuhan. Itu sudah bukti ketaatan yang sederhana.  Maka laki-laki yang paling baik adalah suami yang paling menyayangi dan melindungi anggota keluarganya.  Sebaliknya istri yang baik adalah wanita yang patuh kepada suami, bisa menjaga kehormatan diri dan taat dengan ibadahnya.  Itu kuncinya” pungkas tuturnya.  

    Penulis Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini