KLATEN – Sosok satu ini memang sudah pensiun dari lingkup birokrasi Klaten sejak 1 Maret 2023 lalu.
Tapi perjalanan karier birokrasi dan visinya menjaga kelestarian alam dan aksi kepedulian sungai masih patut dijadikan teladan. Khususnya kiprahnya membangun Klaten dengan kekuatan kerelawanan.
Dia adalah Sri Winoto SH. Pria lulusan Univeristas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta jurusan Ilmu Hukum tahun 1989 itu mengakhiri tugas pengabdian sebagai PNS sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau Kalak BPBD Klaten.
Beberapa jabatan strategis yang pernah dijabat Sri Winoto adalah Camat Kalikotes tahun 1998, Kepala Bagian Hukum, Kepala Dinas Perpustkaan dan Kearsipan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta pernah dipercaya sampai Asisten Administrasi Umum Setda Klaten.
Mudah berkomunikasi, berpikir sederhana dan mudah menghargai pendapat orang menjadi karakter yang melekat pada diri Sri Winoto dalam bertugas.
Tak heran jika relasi kerjanya sangat luas dan merakyat, khususnya dengan para relawan.
“Kerja itu jangan hanya menjalankan DPA atau berkutat anggaran. Apalagi hanya berorientasi honor. Jangan jadikan keterbatasan anggaran kemudian PNS itu tidak bekerja. Saya pernah menggagas pembuatan modul pedidikan sekolah aman bencana. Itu semua tidak ada honor. Saya sampaikan kepada para guru bahwa ini kerja kemanusiaan. Alhamdulillah 65 sekolah di Kecamatan Gantiwarno dan Kemalang bisa jalan” kata Sri Winoto saat bincang di sebuah angkringan di Klaten.
Pria yang saat ini tinggal di Griya Prima Barat, Belangwetan, Klaten Utara itu mengakui masih banyak tugas untuk aksi peduli sungai.
Aksi susur sungai sampai bersih sungai itu menurutnya membutuhkan tindak - lanjut.
“Beruntung Klaten punya ribuan relawan. Menjamurnya Komunitas Peduli Sungai (KPS) seperti Poitan , Sungai Ujung, Sungai Kuning, Sungai Cino, Sungai Pusur dan lainnya adalah indikasi yang baik. Maka KPS itu harus diwadahi dengan terbentuk forum pengelola sungai dari hulu sampai hilir. Lalu ada gerakan bersih-bersih sungai secara massal. Sementara pengelolaan sungai di Klaten saat ini masih terputus (hulu-hilir). Sekarang saya sudah kehabisan waktu” terangnya.
Terkait pesan-pesannya bagi para PNS Klaten, Sri Winoto yang menjalani pengabdian birokrasi selama 33 tahun itu mengingatkan penting menjaga kepercayaan keluarga. Dukungan dan kepercayaan keluarga menjadi sumber kekuatan yang tak bisa diabaikan.
“Saya mengakui sering pulang malam karena tugas. Termasuk BPBD adalah rumah kedua. Tapi menjaga kepercayaan istri itu penting. Dan sebagai pemimpin harus berani mengambil keputusan di saat - saat kritis, walaupun terkadang mengandung resiko. Tetap menjaga integritas sebagai PNS dan menjaga pertemanan. Itu adalah jalan kesuksesan”pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten.
