• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Tiga Rezeki Manusia, Dua Ditinggal Satu Dibawa Mati

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Kamis, 27 April 2023, April 27, 2023 WIB Last Updated 2023-04-28T03:42:32Z


    MARIMENYERU.COM - Rezeki termasuk perkara yang ghaib. Sumber dan jatahnya sudah diatur oleh Yang Kuasa. Tugas manusia adalah ikhtiar untuk menjemputnya.

    Mencari rezeki yang halal dalam Islam adalah amanah. Maka setiap muslim harus berhati-hati dalam mencari rezeki.

    Jangan sekedar mencari rezeki yang banyak lalu menghalalkan segala cara.

    Besar dan kecilnya rezeki itu sesungguhnya bukan ukuran, karena Allah SWT sudah mengukur kecukupannya bagi setiap hamba.

    Kunci harta itu adalah terletak pada keberkahannya.

    Berkah itu makna dziadatun bi khoir, artinya membuka pintu kebaikan bagi pemiliknya.

    Maka untuk membedah tabir keberkahan itu para ulama membedakan rezeki dalam tiga jenis dalam pendekatan penggunaannya.

    Pertama rezeki yang dibelanjakan untuk makan dan minum sebagai kebutuhan dasar.

    Makan dan minum adalah kebutuhan vital. Boleh saja manusia memanjakan lidah nya dengan menu kesukaannya. Tapi kalau rezeki itu habis makan dan minum, maka hal itu tidak bijak. Sebab seenak apa pun makanan yang disantap dan minuman yang lezat itu, akhirnya hanya akan menjadi sampah dan kotoran yang hina. 

    Maka Nabi Muhammad Saw mengajarkan makan seperlunya saja. Makanlah ketika merasa lapar dan berhenti sebelum kenyang. Makan itu sekedar membuat punggung itu tegak menopang badan. Mereka yang memperturutkan nafsu makannya, maka ia tak akan kuat menahan sahwatnya.

    Kedua adalah rezeki yang dibelanjakan untuk kebutuhan hidup. Allah SWT menciptakan dunia penuh keindahan dan manusia suka keindahan. Entah itu keindahan permata, rumah mewah dan perabotnya yang mahal, tanah nan luas, kendaraan canggih yang dianggapnya sumber kesuksesan dan kekuasaan, semua itu menggoda hasrat manusia untuk memiliki. 

    Maka manusia banting tulang mengumpulkan rezeki sebanyak-banyaknya untuk memiliki harta benda kemewahan itu. Tapi ingat, harta hanya kita merasa menikmati dan memiliki nya ketika masih hidup saja. 

    Kelak semua harta itu akan rusak, hilang dan ditinggalkan sekedar menjadi warisan tatkala manusia ketemu takdir kematian nya. Harta ini pun tak bisa menolong pemilik nya.

    Ketiga adalah rezeki yang dibelanjakan di jalan Allah SWT.

    Inilah rezeki yang berkah. Rezeki yang akan dibawa mati pemiliknya ketika menghadap Sang Pencipta. Semua hartanya di dunia akan ditinggalkan. 

    Hanya hartanya yang dibelanjakan untuk infak, sedekah, shodaqoh umrah, haji, dan wakaf yang akan menolongnya kelak. 

    Bahkan tidak hanya itu, Allah SWT akan melipatgandakan harta yang dibelanjakan untuk amal ibadah dengan kenikmatan yang tiada banding dan tiada tanding, yakni surga yang abadi.


    Penulis Joko Priyono Klaten

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini