• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Bermodal Autodidak, Ki Sukadi WS Jadi MC Paling Laris Manis di Klaten

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Kamis, 25 Mei 2023, Mei 25, 2023 WIB Last Updated 2023-05-26T02:16:39Z

     

    MARIMENYERU.COM – Sosok pambiwara alias master ceremony (MC)  yang satu ini tidak asing di dunia keprotokolan Klaten.  Apalagi saat mengenakan pakaian kejawen komplit, ditambah warna vocal yang gandem dan sastra Jawa yang mumpuni menjadikan para tamu undangan hanyut dalam acara yang dibawakannya.

    Dia adalah Ki Sukadi Wira Saputra atau akrab disapa Pakde Kadi WS. Boleh dibilang di wilayah Kabupaten Klaten Ki Sukadi WS termasuk jajaran MC kondang.

    Tak heran di bulan Syawal, Rajab sampai Dulhijah adalah bulan panen bagi sosok yang tinggal di Kalangan RT2/9, Sentono, Karangdowo, Klaten ini.

    Berbekal belajar autodidak menjadi MC dan alasan kepepet alias kondisi, Ki Sukadi WS nekat menggeluti dunia keprotokolan Jawa di awal 1980-an.  Sejak usia 25 tahun, bapak dua anak ini sudah aktif menjadi MC di kampung.

    Seiring waktu yang membesarkan namanya, kini PNS Klaten yang purna tugas 2018 itu kini sudah melalang jagat pambiwara.  Tidak saja wilayah Klaten, Ki Sukadi WS tak jarang diundang untuk jadi pambiwara temanten sampai Kota Yogyakarta, Surakarta, Sleman dan Bantul.

    “Jadi MC itu saya hanya modal nekat dan karep (keinginan kuat) saja.  Dulu kakak saya menjadi bayan (istilah perangkat desa) sering jadi MC di kampung.  Tapi karena kesibukan kerja, warga jadi sering repot jika membutuhkan petugas MC.  Dari situ saja memberanikan diri mencoba menjadi MC kampung, biar pun sambal bawa buku atau catatan” kisah Sukadi saat ditemui di Masjid Nur Azizah komplek Setda Klaten Rabu (24/5/23).

    Untuk meningkatkan ketrampilan seorang pambiwara Ki Sukadi WS banyak belajar dari Ki Narto Sabdo dam Ki Anom Suroto.  Baginya, dua seniman itu punya kelebihan sastra dan olah vocal yang kuat.

    “Tahun 1983 saya terjun di dunia penyiaran di RSPD Klaten. Dari situ dunia radio ikut membesarkan nama dan kesempatan untuk menjadi pambiwara. Jujur saya menganggumi Ki Narto Sabdo karena sastranya yang tinggi.  Kalau Ki Anom Suroto itu suluk vokalnya sangat bagus” tuturnya.

    Pria yang beristrikan Sri Widayani ini juga tidak pelit berbagi ilmu.  Dia berpesan bahwa pantangan seorangan pambiwara adalah laku sesongaran atau sombong.

    “Pantangan laku seorang pambiwara adalah sesonggaran. Tidak boleh seorang MC itu lalu sombong bahwa ia yang paling bagus, paling pintar.  Itu tidak boleh” pesannya.

    Tidak hanya itu pensiunan pegawai Bagian Humas 2018 itu juga mengingatkan agar para pambiwara muda pandai menjaga amanah dan kepercayaan.  Menurut ditugaskan menjadi pambiwara itu ada tanggung-jawab.

    “Jadi MC jangan sampai terlambat datang di lokasi acara.  Kordinasi dengan panitia lain khususnya petugas pengeras suara itu penting.  MC tidak bisa bekerja sendiri. Bisa membantu orang lain itu sebuah kebanggaan. Apalagi jika acara berjalan lancar dan sukses. Seorang MC jangan banyak begadang dan hindari banyak makanan berminyak. Itu penting” pungkasnya.

    Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini