• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    dr Roekmito M.Kes, Dari Birokrat Kini Giat Jadi Aktifis HIV/AIDS Klaten

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Rabu, 10 Mei 2023, Mei 10, 2023 WIB Last Updated 2023-05-10T10:22:31Z



    MENYERU.COM – Tokoh yang satu ini super sibuk.  Biar pun sudah memasuki masa purna tugas sebagai Aparatur Sipil Negara alias ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten sejak 1 Desember 2022, namun aktifitas sosial sosok satu ini tak pernah sepi.

    Beliau adalah dr Ronny Roekmito M.Kes atau sering disapa Dokter Ronny. Tekadnya untuk terus menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama mendorong suami drg Lexy Roekmito ini seperti tak pernah lelah berjuang.

    Langkah kakinya masih gesit. Walaupun sudah berusia lebih dari 60 tahun dr Ronny Roekmito M.Kes terlihat masih sangat bugar.

    Ada sebelas organisasi sosial dan profesi yang aktif ia diurusi.  Mulai pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Klaten, pembina Sekolah Luar Biasa tipe C Klaten, Ketua Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan atau DHC BPK 45 Klaten, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten dan seabreg kegiatan sosial lainnya.

    Namun Dokter Ronny mengatakan sangat fokus untuk program pencegahan dan penanggungan HIV/AIDZ.  Saat ditemui di ruang Sekretariat KPA Klaten di kompleks Setda Klaten (Selasa, 9/5/23), mantan Asisten Pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat Setda Klaten itu mengaku tim KPA Klaten terus terjun ke lokasi rentan penularan untuk edukasi dan deteksi penularan korban dengan tes pengecekan HIV.

    “Hampir tiap bulan sekali relawan KPA turun ke lapangan. Tidak saja siang hari, malah seringkali sampai tengah malam.  KPA Klaten banyak bekerja sama dengan petugas kesehatan  di puskesmas kecamatan melakukan tes HIV.  Lokalisasi, tempat karaoke sampai panti pijat jadi lokasi rentan penularan.  Sayang masyarakat belum menganggap HIV/AIDS sebagai penyakit berbahaya.  Berbeda halnya dengan covid” kata Dokter Ronny.

    Pria kelahiran 28 Desember 1961 itu menambahkan kalau gejala HIV sampai positif AIDS  butuh waktu minimal lima tahun. Hal ini jelas pria lulusan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta tahun 1980 itu yang menyebabkan masyarakat jadi menganggap remeh bahaya HIV/AIDS.

    “Orang terpapar HIV itu seperti orang sehat dan tidak bergejala.  Maka KPA Klaten tak lelah untuk mengedukasi masyarakat. Kuncinya hindari perilaku seks menyimpang dan gunakan alat pengaman bagi kelompok beresiko tinggi. Perilaku seks menyimpang itu perlu direduksi” pesannya.

    Fenomena yang tak kalah   memprihatinkan lanjut dokter yang gemar menulis syair itu adalah kasus LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender). Sebab dia katakan korbannya LGBT sudah menyasar kelompok anak- anak.

    “Pelaku LGBT itu akan selalu menggoda dengan mengiming-imingi fasilitas untuk mencari korban.  Dirayu dengan uang, hape baru, baju baru, ditraktir makan dan lain-lain.  Ini yang berbahaya. Apalagi saat ini fasilitas karaoke dan panti pijat menjamur di Klaten.  Maka sosialisasi KPA Klaten sudah masuk karaoke, panti pijat sampai pelaku hotel. Mealkukan perilaku seks secara sehat itu adalah cara terbaik mencegah penularan HIV/AIDS” pungkas Dokter Ronny.

    Berdasarkan data Laporan KPA Klaten 2022 data korban HIV/AIDS terus mengalami penambahan.  Tercatat ada 50 anak yang terpapar HIV/AIDS.  Sebanyak 24 anak data terlacak dan dilakukan pendampingan para relawan. 

    Komunitas LGBT diperkirakan ada 800-an orang.  Sedangkan dari kelompok ibu hamil ditemukan ada 57 kasus HIV/AIDS sejak 2016. Total kasus HIV/AIDS di Klaten terakhir  tercatat ada 1.306 kasus. 

     

    Penulis Joko Priyono Klaten.

    Editor Joko Priyono Klaten.

     

     

     





    Komentar

    Tampilkan

    Terkini