• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Kisah Religi Prof DR Joni Hermana M.Sc.ES M.Phd, Tinggalkan Jabatan Rektor ITS Pilih Nyantri Jadi Penghafal Al Quran

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Rabu, 24 Mei 2023, Mei 24, 2023 WIB Last Updated 2023-05-25T05:41:17Z

     

    MARIMENYERU.COM – Setiap orang berhak menentukan pilihan hidupnya sendiri. Tapi memilih meninggalkan segala kejayaan dan kenikmatan dunia lalu hijrah memilih sepi dalam kesederhanaan dekat dengan Tuhan adalah pilihan yang langka.

    Inilah kisah yang dilakoni Prof DR Joni Hermana M.Sc.ES M.Phd, mantan Rektor Institut Tehnologi Sepuluh November Surabaya (ITS)  era 2015-2019. Tak ubahnya kaum Muhajirin yang hijrah meninggalkan semua kekayaan dan kenikmatan tatkala hidup di Mekah untuk ikhlash membersamai Nabi Muhammad SAW menuju Medinah.

    Dalam diri Prof Joni peristiwa hijrah itu ia alami.

    Kisah haru nan isnpiratif Prof Joni yang rela meninggalkan gaji dan jabatan mentereng dengan berlimpah fasilitas dan kemewahan dan memilih nyantri menghafal al quran ramai jadi pembicaraan.

    Kisah ini banyak mendapat respon dan   wira – wiri di banyak akun media pertemanan.

    Hasil penelusuran MARIMENYERU.COM di portal Askara, Media Sahabat Muda Indonesia yang diunggah Rabu (12/10/22) menuliskan Prof DR Joni Hermana M.Sc.ES M.Phd tercatat sebagai rector ke -11 ITS Surabaya. Beliau juga menjabat sebagai guru besar dosen teknologi lingkungan di universitas yang sama.

    Pria kelahiran Bandung 18 Juni 1960 dan beristrikan Dra Devi Prasasti itu pernah meluncurkan program unik yakni memerintah semua mahasiswa barunya yang muslim untuk menjaga sholat subuh.  Hasilnya pun luar biasa.

    "Waktu pertama kali jadi rektor, saya intruksikan semua maba bisa sholat subuh. Dan ternyata dampaknya besar, mulai dari masalah keimanan. Bahkan ada yang berpraduga kok ITS kayak sekolah agama. Ini membuat saya tertantang, tapi saya ingin menanamkan nilai moral yang baik," ungkapnya seperti ditulis media Askara.

    Kini di usianya yang tidak lagi muda, Prof Joni memilih menjadi santri pondok. Aktifitas ibadah dan menghafal al quran menjadi ritual tiap harinya.  Gelimang nikmat dunia ditinggalkan. Ia memilih mencari bekal untuk kehidupan akheratnya yang abadi.

    Satu penggalan kalimat sakti Prof DR Joni Hermana M.Sc.ES M.Phd yang ditulis di akun facebook punya kesan mendalam dan sangat  inspiratif.

    Kisah subuh itu Prof Joni berdiri menjadi imam sholat bersama jamaah di masjid pondok.  Di situ ada ibunda tersayang sebagai makmum.

    Prof Joni terbata- bata dan menangis ketika memilih membacakan surat Abassa dan sampai pada ayat Yauma yafirrul mar'u min akhii, wa ummihii wa abiih, wa shaahibatihi wa baniih, likullimriim minhum yauma idzin sya'nuy yughniih.

    Ketika ditanya ibundanya mengapa ia menangis membacakan ayat itu, sambil memeluk ibundanya Prof Joni mengatakan “Wahai ibu, ayat itu mnjelaskan tentang huru hara padang mahsyar saat kiamat nanti, semua akan lari meninggalkan saudaranya. Ibunya, bapaknya, istri dan anak-anaknya, semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Bila kita kaya orang akan memuji dengan sebutan orang yang berjaya. Namun ketika kiamat terjadi apalah gunanya segala puji-pujian manusia itu”  ungkap pesannya.

    Dalam pesannya Prof DR Joni Hermana M.Sc.ES M.Phd mengatakan dunia yang menipu jangan sampai menipu dan membuat diri lupa pada negeri akhirat kelak. 

    ""Wahai saudara-saudaraku, apakah kalian sadar nafas kalian hanya beberapa saat lagi? Sebelum lubang kubur kalian akan digali. Apa yang aku dan kalian banggakan di hadapan Allah dan Rasul-Nya kelak?"" pesannya.

    Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini