MARIMENYERU.COM – Berdakwah menebar kebaikan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari ceramah dari panggung ke panggung, menulis sampai penggunaan media sosial atau youtube menjadi pilihan dakwah modern saat ini.
Salah satunya yang
menarik disimak adalah model pendakwah muda Ustad Nur Alam Hidayat. Memilih tema dakwah cinta al quran, sosok asal Mlaran, Nglinggi, Klaten Selatan, Klaten ini mengajak ribuan umat islam makin dekat al
quran lewat menghafal.
Caranya pun
cukup sederhana, tapi efektif. Para jamaah diminta membaca dan menghafal al
quran dengan memahami arti kata per kata.
Lewat memahami arti kata demi kata dari ayat al quran itu, maka hafalan akan lebih kuat dalam ingatan. Bahkan,
suasana mengaji jadi lebih hidup, menarik dan mengasyikan.
“Kalau ditanya
siapa yang hafal surat al fatikhah, tentu semua orang hafal. Tapi kalau ditanya
siapa yang tahu arti bacaan al fatikhah, tidak semua punya kemampuan. Dengan
menghafal al quran lewat menerjemahkan arti per kata membuat target menghafal al
quran itu jadi lebih mudah” terang Ustadz Nur Alam saat diwawancara (Selasa,
16/05/23).
Lulusan Sarjana
Perpustakaan Universitas Terbuka (UT) Surakarta yang kini bekerja sebagai
penyuluh agama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Klaten Selatan itu mengaku
sudah merintis dakwah tema menghafal al
quran sejak 2015. Kantor demi kantor,
masjid ke masjid bahkan ajang CFD telah dimasuki untuk membumikan al quran.
“Model kami itu
diinspirasi laskar Kauny Ustadz Bobby. Jadi menghafalkan al quran dengan
mengartikan per kata ditambah ada gerakan. Jamaah kami beragam. Dari anak-anak, lansia bahkan para penghuni
lapas. Pengajian kami di lembaga lapas dengan mengajak para napi itu menghafal
al quran. Ternyata sambutannya sangat
bagus. Bahkan Ketika kepala lapas Klaten
pindah ke Purworejo, kami diundang dan mengajar di sana” terangnya.
Ditanya terkait
ide awal memilih dakwah model menghafal al quran ayah tiga putri mengaku
prihatin masih banyak muslim yang tidak paham bacaan yang dilafalkan ketika
membaca al quran.
“Dasarnya orang
itu suka melamun. Dulu para sahabat ketika dibacakan ayat tentang neraka,
mereka semua menangis. Kini orang mendengar ayat neraka biasa saja sebab tidak
paham. Inilah tantangan dakwah saat ini.
Alhamdulillah sudah ribuan umat yang mendapat sentuhan dakwah al quran dengan
menghafal ini. Kami juga banyak didukung
oleh banyak para tokoh sepuh di jajaran MUI Klaten. Doakan saat ini kami maju lomba krenova ajang
Provinsi Jawa Tengah dengan temuan Komunitas Hafidzul Quran. Sebelumnya kami Juara 2 lomba krenova
Kabupaten Klaten 2023” pungkasnya.
Penulis Joko
Priyono Klaten
Editor Joko
Priyono Klaten.