MARIMENYRU.COM - Sebanyak 9 penyuluh beradu gagasan dan inovasi di ajang Penyuluh Agama Islam atau PAI Award 2023. Mereka menyampaikan paparan inovasi penyuluhan di hadapan tim yuri DR Eric Adi Wibowo SS MA dari Universitas Widya Darma, Muriyanto MPd Sekolah Tinggi Ilmu Agama dan Joko Priyono dari Dinas Komunikasi dan Informatika Klaten di lobby Masjid Al-Aqsha Kamis (15/06/23).
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Kantor Kementerian Agama Klaten, Wahid mengatakan ajang PAI Award 2023 menjadi sarana mengasah kreatifitas dan inovasi bagi penyuluh agama dalam tugas pembinaan masyarakat.
"Tiap tahun Kemenag Klaten mengadakan PAI Award. Harapannya nanti ada inovasi. Bagi penyuluh terbaik akan diajukan di tingkat Korwil" jelasnya disaat membuka acara.
Wahid menambahkan kalau PAI Award 2023 dibagi dalam beberapa kategori. Harapannya agar sentuhan para penyuluh lebih kompleks.
"Ada kategori pemberdayaan ekonomi, perlindungan kelompok rentan, lingkungan hidup, penegakan hukum sampai penyuluhan model baru. Aspek penilaian meliputi portofolio, karya tulis dan video. Tim Yuri dari akademisi dan Diskominfo " tambahnya.
Zuhri salah satu peserta ajang PAI Award 2023 yang tinggal di Trucuk, Klaten mengatakan sengaja mengusung tema pemberdayaan kelompok rentan, anak jalanan.
Menurutnya kelompok anak jalanan menjadi komunitas yang perlu penanganan pemerintah.
"Anak jalanan itu kelompok rentan. Kehidupan di jalan itu banyak godaan seperti miras, narkoba dan pergaulan bebas. Alhamdulillah selama saya dampingi mereka bisa belajar agama, mendapatkan vaksin saat pandemi dan terhindar dari narkoba. Bahkan ada dari mereka yang menjadi mualaf dan mau dinikahkan antar sesama anak jalanan " pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten.
