MARIMENYERU.COM - Kaum dengan perilaku seksual laki dengan laki atau diistilahkan homoseksual itu umumnya kalangan berkantong tebal.
Untuk mendapatkan pasangan yang sehasrat, ia mau membayar mahal. Sasarannya itu diistilahkan "kucing".
Bahayanya kucing yang dijadikan pemuas hasrat seksual kaum homoseksual itu menyerang kalangan pelajar dan mahasiswa.
Ronny Roekmito selaku Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Klaten di acara Rapat Kordinasi Penanggulangan AIDS beberapa hari lalu di Ruang B2 Setda Klaten menjelaskan sinyal - sinyal itu.
Dia mengingatkan kepada para orang tua untuk waspada terhadap buah hatinya.
"Dari tahun ke tahun kasus HIV-AIDS terus meningkat. Khususnya dari kaum LDL. Temuan kami menunjukkan peningkatan. Dan sasaran kucing sebagai pasangan kaum homoseksual itu pelajar dan mahasiswa " ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Klaten itu menambahkan kalau kaum homoseksual itu kalangan berduit.
Dijelaskan kalau mereka siap memberikan fasilitas untuk bisa mendapatkan kucing yang diharapkan itu.
"Hati - hati bagi orang tua jika punya anak laki-laki tiba mempunyai uang banyak atau hape mahal lagian baru, padahal tidak bekerja. Kita semua perlu waspada. HIV-AIDS di Klaten itu ibaratnya fenomenanya bak gunung es" jelas Ronny.
Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu mengatakan kalau penularan HIV -AIDS di Klaten menunjukkan angka yang memprihatinkan, khususnya kasus perilaku seksual laki dengan laki.
"Jumlah penularan LDL terus meningkat. Catatan KPA Klaten tahun 2022 tercatat penularannya mencapai 242 kasus. Angka penularan ini paling tinggi dibandingkan yang lainnya seperti jarrum suntik, seks bebas, ibu hamil atau bayi" pungkasnya.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Klaten 2022 menunjukkan ada peningkatan kasus HIV-AIDS di Klaten.
Dari catatan terakhir 2022 terdapat 1.306 kasus komulatif orang dengan HIV-AIDS.
Dari kasus itu sebanyak 210 penderitanya ditemukan meninggal dunia.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten