MMC - Penelusuran MMC media akan informasi perkembangan Islam di Klaten sampai di Masjid Sridjaya yang terletak di Kauman, Cawas.
Jejak sejarah Islam itu kian menarik ketika ada informasi yang terkait penyebutan tanah di bumi Klaten.
Berdasarkan penuturan beberapa tokoh terpercaya yang tinggal di Cawas, ternyata penyebutan wilayah yang terletak antara Yogyakarta dan Surakarta ini adalah bukan Klaten seperti yang dikenal selama ini.
Jimbling Supriyadi seniman Klaten yang tinggal di Noprayan , Cawas menuturkan bahwa berdasarkan informasi gurunya yakni KH Tulus Anwar Sukoco, takmir masjid Sridjaya yang kini sudah meninggal mengatakan kalau Klaten bukan sebutan yang dikenal seperti sekarang.
"KH Tulus Anwar Sukojo itu pengurus takmir Masjid Sridjaya sekarang sudah almarhum. Cawas dan sekitarnya itu termasuk wilayah Sukowati Kidul. Ini di zaman Brawijaya V tempo dulu dimasa 1468 sampai 1478 Masehi" jelasnya saat ditemui MMC Jumat (28/3) di Diskominfo Klaten.
Pria yang akrab disapa Jimbling ini mengatakan batas - batas wilayah Sukowati Kidul. Luas cakupan wilayah meliputi lebih dari wilayah Klaten saat ini.
"Sukowati Kidul itu punjere atau titik pusatnya di Cawas. Ke Utara sampai Sragen, k timur sampai WERU Sukoharjo, ke barat sampai daerah Cakaran dan kalau ke selatan sampai Gunung Gambar. Ini menurut wejangan atau cerita KH Tulus Anwar Sukojo almarhum" tambahnya.
Informasi yang mirip disampaikan Ustadz Muhammad Eka Nugraha salah satu tokoh agama yang tinggal di Kauman Cawas sekaligus takmir Masjid Sridjaya.
"Menurut cerita para sepuh Cawas ini termasuk wilayah Sukowati Kidul. Di sini Ki Ageng Ketib ditugaskan Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam. Bukti peninggalan Islam itu adalah Masjid Sridjaya yang masih berdiri dengan banyak renovasi" kata Ustadz Eka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun MMC media mengutip Picuki.com , Ki Ageng Ketib Banyumeneng yang punya gelar Al Alim Al Alamh Al Arif Billah. Beliau murid kesayangan Ki Sunan Kalijaga.
Setelah wafat tokoh Islam ini di makamkan di Kauman Cawas tepatnya di samping Masjid Sridjaya dan masih banyak dikunjungi para peziarah luar kota.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten.
