• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Dikenal Sakti, Berikut Karomah Ki Ageng Ketib Banyumeneng Ulama Klaten Pendiri Masjid Kuno Sridjaya Kauman

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Jumat, 21 Juli 2023, Juli 21, 2023 WIB Last Updated 2023-07-22T13:57:14Z


    MMC-  Berdasarkan hasil penelusuran sejarah yang dilakukan MMC media dari tokoh masyarakat Cawas, Klaten, Ustadz Eka Nugraha ,sosok Ki Ageng Ketib Banymeneng adalah  murid dari Ki Sunan Kalijaga. 

    Tak heran ketika melawat ke pesisir selatan Jawa, Ki Sunan Kalijaga mampir ke bumi Klaten untuk melihat perkembangan dakwah Islam yang dilakukan muridnya.

    Salah satu bukti peninggalan Islam yang bisa dilihat dari bukti perjuangan dakwah Ki Ageng Ketib itu adalah Masjid Besar Sridjaya.

    Masjid itu  terletak di Dukuh Kauman, Desa Cawas, Klaten atau 25 km arah tenggara kota Klaten.

    Diceritakan Ki Ageng Ketib adalah ulama sakti. Maklum saja beliau adalah murid Ki Sunan Kalijaga.

    Beliau ditugaskan gurunya yakni Sunan Kalijaga berdakwah di daerah Klaten. Konon Klaten di kalangan Keraton Surakarta.

    Karena tugasnya berdakwah bak ulama, maka Ki Ageng Banyumeneng mendapat tambahan gelar ketib atau khotib.

    "Ki Ageng Ketib itu  dikenal punya karomah. Yakni kelebihan dibandingkan manusia biasa. Karena kesholehan dan ketinggian ilmu serta amalan sehingga Ki Ageng Ketib itu diberikan karomah" ungkap Ustadz Eka seorang tokoh agama yang tinggal di Kauman Cawas.

    Dituturkan Ustadz Eka ketika masa perselisihan saudara di masa Kerajaan Mataram islam, Ki Ageng Ketib oleh Sunan Kalijaga diperintahkan mendamaikan perselisihan itu sampai lahir perjanjian Giyanti pada 1755 M.

    Tidak hanya itu menurut cerita Ustadz Muh Eka Nugraha salah satu tokoh agama di Dukuh  Kauman, Cawas, Klaten mengatakan Ki Ageng Ketib dikenal sangat sakti sebab karomahnya yang tinggi.

    "Konon saat mau menuju Yogyakarta untuk urusan perdamaian keturunan Mataram islam, waktu itu terjadi banjir besar di Kali Opak. Langkah kakinya terhenti di tepi Kali Opak.

    Ki Ageng Ketib dan rombongan miris melihat arus deras sungai Opak yang waktu itu banjir. Lalu dengan keyakinannya, beliau berdoa. Berkat karomahnya seketika itu sungai Opak tiba - tiba tenang, tidak bergemuruh lagi karena banjir. Istilah jawanya air itu jadi meneng alias tenang.

    Sejak peristiwa itu ulama murid Sunan Kalijaga itu mendapat tambahan nama Ki Ageng Ketib Banyu Meneng" tutur Ustadz Eka.

    Dia menambahkan sampai saat ini kesohoran namanya masih banyak dikenang. 

    Tak jarang makam petilasan itu masih banyak dikunjungi peziarah, khususnya dari Jawa Timur.

    "Beliau setelah wafat dimakamkan di bumi tempatnya berpijak dan berdakwah. Persis didampingi masjid Sridjaya" pungkasnya.

    Bukti jejak dakwah Ki Ageng Ketib Banyumeneng masih bisa dilihat. Perjuangan itu bertujuan untuk mewariskan islam demi anak cucunya mendatang. 

    Biar pun batu nisannya telah membisu, tapi pesan perjuangan dakwahnya tak boleh padam.


    Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini