MMC - Di era banjir informasi alias post-truth maka media sosial pemerintah jadi saluran yang efektif untuk menjernihkan informasi. Salah satunya menciptakan ruang - ruang dialogis antara pemerintah dan masyarakat dengan pesan informasi yang bernilai dan bermanfaat.
Pelaku kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Klaten Joko Priyono di acara Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Informasi Publik bagi BPD Desa Tibayan Jatinon Klaten di Rumah Makan Bu Menik pada hari Sabtu (9/9/23) mengajak aparat pemerintah mampu menjadi jembatan informasi untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
" Reformasi birokrasi itu harus bisa meningkatkan peran masyarakat dalam andil pembangunan. Dalam menjalankan pemerintahan aspek akses, kontrol, partisipasi dan manfaat itu harus bisa diterapkan dalam menyusun program kegiatan, termasuk bagi anggota BPD. Karena dari situlah kualitas pembangunan itu bisa dibangun" jelasnya.
PNS Klaten sekaligus Sub Koordinator Layanan Informasi dan Statistik Dinas Kominfo Klaten itu menambahkan agar komunikasi publik yang efektif bisa dilakukan guna menciptakan ruang partisipatif.
"Menjaring aspirasi masyarakat bisa melalui media sosial. Konten yang berisi tentang kabar kinerja, respon dan klarifikasi permasalahan pemerintah dan warga perlu diutamakan. Jangan medsos hanya untuk narsis. Tokoh masyarakat termasuk para anggota BPD desa bisa menjadi figur penjernih informasi sehingga masyarakat dapat asupan informasi yang positif" pungkasnya.
Abdullah Sungkono selaku Ketua BPD Desa Tibayan mengungkapkan kegiatan peningkatan kapasitas SDM yang dirancang untuk memperkuat peran BPD.
"Desa Tibayan Jatinom itu punya 2.800 warga. Selain itu potensi desa dari hasil pertanian seperti durian, kelengkeng, pepaya, jeruk dan singkong menjadi produk yang dihasilkan masyarakat. Tantangan BPD tidak saja melakukan fungsi pengawasan. Sepanjang tidak ada penyimpangan, BPD desa akan mendukung program desa. Maka kualitas dan kapasitas BPD desa perlu ditingkatkan salah satunya dengan menggandeng pelaku komunikasi dari Diskominfo Klaten" pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten
