Sholat adalah ibadah paling istimewa bagi Allah SWT. Sehari dalam 24 jam seorang muslim diuji ketaatan dan kepatuhannya untuk mengingat dan sujud kepada-Nya di antara kesibukan dunia.
Maka tak heran Allah SWT menghargai tinggi sholat seorang hamba. Sholat jadi amal pertama yang dihisab di hari kiamat. Sholat menjadi pintu surga, siapa pun yang merindukannya. Sholat pun sekaligus menjadi pembeda seorang mukmin dan kafir.
Orang terjaga dalam sholatnya maka wajah itu akan bercahaya kala di padang mahsyar kelak. Ia pun akan mendapatkan peneduh, tatkala di hari itu tidak ada peneduh. Itu didapat karena kesungguhannya menjaga wudlu dan sholatnya berjamaah di masjid.
Muslim yang kuat menjaga sholatnya di masjid lima kali berjamaah dan tepat waktu. maka kakinya akan kuat melewati syirothol mustaqin. Jembatan menuju surga yang membentang di bawahnya neraka jahanam.
Allah SWT membalas kebaikan seorang muslim yang sabar dan berhasil memaksa kakinya ke masjid, maka baginya dimudahkan menuju surga impian.
Lalu apakah sholat lima waktu itu cukup dikerjakan saja?
Tentu tidak. Sholat itu harus didasarkan di atas niat keikhlasan, bukan karena paksaan apalagi niat keduniawian. Sholat yang sempurna itu dilakukan khusyuk, istiqomah dan tuma’ninah.
Ketika sholat itu dilakukan dengan ikhlas, khusyuk, sabar, istiqomah dan tuma’ninah maka akan mengantarkan seorang hamba dalam sholat yang terbaik dengan derajat tertinggi.
Ada lima derajat sholat seorang muslim yang untuk diketahui untuk mengukur kualitas ibadahnya itu.
1. Muaqob
Yakni tingkatan sholat orang awam. Dikatakan para ulama, derajat sholat ini dikatakan mendlolimi diri sendiri atau dlolimun linafsih.
Ia mengerjakan sholat sekedar gugur kewajiban. Sholatnya dikerjakan tanpa dibarengi wudlu yang sempurna. Ia belum bisa menjaga waktu-waktu sholat secara tertib termasuk belum bisa memenuhi rukun dan syarat-syarat sholatnya.
2. Muhasab
Yakni sholat seorang muslim yang masih dirusak oleh bisikan-bisikan setan. Raganya sholat tapi hati dan pikiranya gentayangan ke mana-mana, biar pun sudah menjaga waktu, wudlu, rukun dan syaratnya.
Pikirannya belum bisa terputus dengan dunia. Ibaratnya sibuk mencari – cari hape kesayangan yang lupa menaruh, lalu menemukannya di kala sholat.
3. Mukafar anhu
Yakni sholat seorang muslim yang disibukan melawan bisikan-bisikan setan dan pikiran dunia. Namun wudlu, waktu, syarat dan rukunnya sudah terjaga. Ketika ia menjalankan sholat, di saat yang bersamaan pula disibukan untuk melawan bisikan setan dan dunia
4. Mutsab
Yakni sholat seorang muslim yang sempurna. Wudlu, waktu, syarat dan rukunnya mampu ia jaga dengan baik sehingga hatinya mampu menghadirkan Allaj SWT dalam sholatnya.
Ia sungguh-sungguh merasa diawasi oleh Tuhan-nya.
5. Muqorob min robbih
Inilah derajat sholat seorang muslim yang tertinggi. Ia menegakan sholat setegak-tegaknya. Allah SWT mampu dihadirkan dalam sholat seakan-akan ia sedang berbincang-bincang sahdu dengan Tuhan-nya.
Ia merasakan sholat bukan lagi beban, tapi mengerjakannya mampu menjadi penghibur untuk menghilangkan duka.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten.