• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Hindari 7 Amalan ini Jika Tak Ingin Rezeki Menjauh Pergi

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Selasa, 10 Oktober 2023, Oktober 10, 2023 WIB Last Updated 2023-10-10T08:49:52Z

     


     


    MMC Klaten – Rezeki termasuk hal yang ghoib.  Jumlah, tempat dan kapan waktu datangnya rezeki itu ada di tangan Allah SWT.  Manusia bisa bekerja keras, tapi tentang jumlah rezeki seseorang pasti tidak akan pernah selalu sama.  Begitu juga ketentuan Allah SWT terhadap takdir  jodoh dan kematian.

    Kewajiban manusia terhadap pencapaian rezeki adalah berikhtiar. Bersungguh – sungguh mencari rezeki  secara halal dan berkah, tanpa harus mendlolimi orang lain.  Tentang  hasilnya, semuanya diserahkan kepada Sang Maha Pengatur rezeki.

    Bagi orang beriman rezeki itu tak harus menuntut banyak. Apa artinya rezeki itu banyak dan melimpah, tapi tidak halal juga berkah.  Apa artinya harta melimpah, tapi hati pemiliknya sangat pelit untuk zakat dan sedekah.

    Apa pun pemaknaan nikmat itu adalah diukur dari keberkahannya.   Apakah nikmat Tuhan itu mampu mendekatkan manusia ke jalan kebaikan atau tidak.

    Orang beriman sangat menyadari kalau harta dan balasan Allah SWT itu jauh lebih berharga dari semua keindahan harta di dunia.

    Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Q.S. Ali Imron Ayat 14).

    Sebaliknya, orang kafir lebih memilih keindahan dunia sebagai surganya. Segala nafsu diperturutkan asal dia puas, senang dan bahagia. Kenikmatan dunia menyebabkan dia berpaling dari Tuhan dan seolah-olah tidak butuh lagi untuk beribadah.

    Keindahan dunia telah sungguh-sungguh membutakan mata hati orang-orang yang lalai.

    Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang kafir dan mereka menghina orang beriman.  Padahal orang bertakwa itu berada di atas mereka di akherat. Dia (Allah) memberi rezeki pada orang-orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan (Q.S. Al Baqoroh Ayat 212).

    Kita berharap, rezeki yang diberikan Allah SWT itu adalah rezeki yang halal.  Halal itu pasti berkah dan  berkah itu adalah pintu kebaikan.  Orang beriman sangat takut keindahan dunia itu menyebabkan mata hatinya berpaling dari mencari keridloan Allah SWT.

    Maka untuk mendapatkan rezeki-rezeki yang berkah, orang beriman sangat berhati-hati dalam berikhtiar.  Berikut ada tujuh amalan yang harus dihindari  agar rezeki yang berkah itu   tidak menjauh pergi.

    1.                    Zina

    Perbuatan zina termasuk dosa besar yang sangat dimurkai Allah SWT. Zina menjadi pinta kemarahan Allah SWT terhadap manusia ,karena syariat yang dilanggar.  Tak heran sampai Rosulllah mengatakan kalau zina itu sebagai pemutus rezeki.

    Tidak hanya itu Rosullah juga mengingatkan kalau zina itu menjadi dalih dicabutnya keberkahan umur, pekatnya wajah dan mengantarkan pelakunya ke siksa neraka.

    Anak muda yang gemar berzina, tidak saja sebagai perbuatan dosa, biasanya akan disempitkan rezeki di penghidupan berikutnya.

    2.                  Berkianat

    Berkianat adalah lawan dari sifat amanah. Orang akan senang dan percaya terhadap manusia yang amanah.  Dan amanah itu jalan kebaikan yang akan membukakan jalan kebaikan berikutnya.

    Sebaliknya orang akan benci terhadap orang yang berkianat.  Orang tidak akan percaya terhadap orang yang berkianat. Orang yang berkianat sama saja ia telah merintis jalan kesempitan kehidupannya termasuk pintu rezekinya sendiri.

    Rosulullah mengatakan berkianat mendatangkan kefakiran dan amanah akan menarik datangnya rezeki.

    3.                  Tamak

    Tamak atau serakah alias rakus adalah sifat setan.  Biasanya sifat tamak itu bersaudara dengan sifat iri. Tamak menjadi sifat buruk yang harus dihindari karena merugikan orang lain.

    Setiap ketamakan akan berujung kesengsaraan. Sebab dia pasti tega mengambil hak orang lain secara paksa atau dzolim. Sementara Allah SWT tidak pernah salah meletakan rezeki bagi setiap makluk-Nya.

    Orang yang tamak atas harta, awalnya rezeki banyak.  Tapi itu sifatnya sementara saja.  Kelak pada waktunya, Allah SWT akan adil mengambil kembali secara paksa dan tiba-tiba ketika seseorang berlaku tamak.

     

    4.                  Dzolim dan maksiat

    Dzolim adalah perbuatan aniaya yang dilakukan manusia.  Dan kedzoliman terbesar seorang hamba adalah ketika dia tidak mau beribadah kepada Allah SWT. Ketika manusia tidak mau menyembah Tuhan-Nya, sesungguhnya dia telah tega menganiaya diri sendiri sebab membiarkan kesengsaraan dan siksa atas dirinya di hari pembalasan.

    Dan sungguh, Kami telah menghancurkan umat – umat sebelum kamu, ketika meeka berbuat dzolim padahal para rosul mereka telah datang membawa petunjuk yang nyata. Tapi mereka sama sekali tidak mau beriman.  Demikian Kami memberi balsan pada orang-orang yang berbuat dosa. (Q.S : Yunus Ayat 13).

    5.                  Malas

    Tidak akan menyatu sifat kemalasan dengan kesuksesan. Manusia yang banyak tidur dan malas, sifatnya pasif tidak produktif. Mereka yang memiliki daya juang saja yang akan mampu berubah menuju kebaikan dan manfaat.

    Orang malas itu ibarat air yang menggenang. Ia tidak bisa menggerakan kehidupan  bahkan tidak mungkin kemalsan itu menjadi sumber kemadlorotan dan kerusakan.

    Sebagai ikhtiar, maka rezeki  itu harus dijemput.  Allah SWT lebih menyukai seorang hamba yang tangannya kasar dan keras sebab bekerja, daripada orang malas yang sekedar berpangku tangan memohon belas kasihan.

    6.                  Pelit berbagi air.

    Air adalah kebutuhan dasar yang vital untuk kehidupan. Memberi makan orang kelaparan dan memberi minum orang yang kehausan punya nilai ibadah yang besar di sisi Allah SWT.

    Maka menjadi dosa besar ketika ada manusia yang secara dzolim dan sengaja menutup akses air bagi orang lain.  Bahkan malas berbagi saja bisa mengundang murka Allah SWT sehingga menutup jalan rezeki.

    7.                   Menghina hujan dan angin

    Air hujan dan angin adalah termasuk makluk Allah SWT. Dia berhak atas makluk-makluk yang selalu tunduk dengan perintah-Nya.

    Allah SWT menggenggam semua makluk-Nya itu yang akan bergerak sesuai kehendaknya. Maka menghina air hujan, angin dan semua gejala alam adalah dosa yang harus dihindari.

    Menghina makluk sama saja menghina pencipta-Nya. Orang beriman dilarang menghina air hujan, angin  atau bahkan semua gejala alam yang ada, sebab menghina makluk hajejatnya juga menghina Allah SWT sebagai penciptan-Nya.

     Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini