MMC
KLATEN – Siapa sangka kalau lulusan SMK Kesehatan Rahani Husada Klaten banyak
diminati sampai luar negeri. Tiap tahun hampir 12 lulusan sekolah kejuruan
dengan kompetensi kesehatan ini banyak memasok tenaga kerja di Negeri Sakura
Jepang sebagai petugas layanan kesehatan.
Adi
Nur Wicaksono, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Rahani Husada Jogonalan mengatakan
ditemui MMC Media di acara Workshop Penanggulangan Dampak Teknologi Digital
Pada Remaja di ruang kerjanya (Senin, 13/11) mengatakan lembaganya sudah beberapa
tahun terakhir memasok tenaga kerja kesehatan ke Jepang.
Dia katakan
setiap akan dikirim ke Jepang, para siswanya dibekali atau kursus bahasa Jepang
agar lebih terampil berbahasa asing.
“Rata-rata
ada 12 lulusan SMK Kesehatan Rahani
Husada Klaten diterima kerja di Jepang sebagai petugas layanan kesehatan. Mereka kami bekali kursus bahasa Jepang. Jadi SMK Kesehatan Rahani Husada Klaten
bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) agar anak-anak terampil
berbahasa Jepang” terangnya.
Bicara
peluang kerja bagi siswa SMK Kesehatan Rahani Husada Klaten, Adi Nur Wicaksono
menambahkan kalau lulusannya juga banyak bekerja di klinik-klinik kesehatan di
Jakarta.
“SMK Kesehatan
Rahani Husada Klaten sudah ada relasi kerja dengan Lembaga kesehatan di
Jakarta. Lulusan kami bisa bekerja sambal
kuliah yang linier sesuai dengan jurusannya.
Bagi yang melanjutkan pendidikan, ada juga yang lulus langsung kuliah”
pungkasnya.
SMK Kesehatan
Rahani Husada Klaten sendiri beralamat di Jalan Raya Klaten – Yogyakata KM 5,5
Dukuh Ngemplak, Prawatan, Jogonalan, Klaten. Sekolah ini menjadi sekolah
kejuruan dengan kompetensi kesehatan yakni asisten keperawatan dan layanan
kesehatan. Lulusannya banyak yang masuk
pasar kerja di klinik-klinik kesehatan sambil kuliah melanjutkan jenjang
pendidikan keperawatan.
Memiliki
siswa sebanyak 140 murid, SMK Kesehatan Rahani Husada Klaten kini memiliki 7
kelas untuk belajar mengajar anak didiknya.
Lulusannya selain siap kerja sebagai asisten perawat atau layanan
kesehatan, sebagian diminati di lembaga kesehatan di Jakarta, melanjutkan
kuliah atau bekerja di Jepang sebagai para medis.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten