MMC MEDIA – Pengelolaan
obyek wisata Umbul Brintik melalui Badan Usaha Milik Desa (Bundes) Sumber
Makmur Desa Malang Jiwan, Kebonarum, Klaten mampu menyumbang 1,8 milyar bagi pendapatan
asli (PAD) desa.
Tidak hanya
sumbangan PAD desa, obyek wisata Umbul Brintik juga mampu mengangkat usaha UMKM
desa setempat seperti kuliner, kerajinan dan usaha jasa lainnya.
Kepala Desa Malang
Jiwan, Kebonarum Supriyanto saat ditemui (Rabu, 20/12/23) di acara Peresmian
Teaching Factory SMK Kesehatan Rahani Husada Klaten di obyek wisata Umbul
Brintik mengatakan pendapatan itu
disokong dari tingkat kunjungan warga
yang terus meningkat.
“Kunjungan
masyarakat ke Umbul Brintik rata-rata sehari ada seribu pengunjung. Kalau hari
sabtu, minggu atau hari libur bisa mencapai dua ribu pengunjung atau wisatawan.
Tiket 10 ribu tiap pengunjung dan free parkir. Pendapatan wisata sekitar 1,8
milyar setahun. Unit usaha UMKM, kuliner dan kualitas air yang baik yang terus dikembangkan
dengan konsep kemitraan, termasuk dengan SMK Kesehatan Rahani Husada Klaten”
jelasnya.
Untuk pengembangan
wisata Kades Supriyanto sudah menyiapkan obyek wisata lain di desa Malang
Jiwan. Dia merencanakan pembangunan pemandian syariah bagi pengunjung wanita yang
akan dibuat tertutup dan nyaman.
“Kami menyiapkan Umbul
Mbethek yang kami rancang awalnya dengan investasi anggaran desa 800 juta. Nanti di sana akan dikhususkan untuk pemandian
dan kuliner desa. Termasuk untuk pemandian syariah yang dirancang untuk
pengunjung wanita sehingga lebih tertutup” pungkasnya.
Obyek wisata Umbul
Brintik menjadi destinasi wisata air yang kian favorit bagi masyarakat.
Terletak di Kecamatan Kebonarum dan tidak jauh dari balai desa Malang Jiwan, obyek
wisata ini dikenal sangat baik untuk terapi kesehatan.
Dengan harga tiket
10 ribu tiap pengunjung plus parkir gratis, wisatawan dapat menikmati beningnya
sumber air yang menyehatkan dan tentunya layanan terapi gratis yang disiapkan
pengelola wisata bekerja sama dengan siswa-siswi SMK Kesehatan Rahani Husada
Klaten.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten