• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Kisah Pilu ODGJ Terkena Stroke di Klaten, Beruntung Ada yang Merawat, Berikut Kisahnya

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Senin, 15 Januari 2024, Januari 15, 2024 WIB Last Updated 2024-01-16T06:06:59Z

     


    MMC Media – Nasib pilu harus dihadapi Susilo.  Pria 46 tahun warga Krakitan, Bayat, Klaten harus bersabar menghadapi ujian pahit. Keterbatasan ekonomi, sakit stroke yang diderita dan gangguan jiwa yang dialami seolah melengkapi kisah kehidupannya.

    Beruntung, ia dipertemukan  dengan Titik Budi Rahayu (42) alias Titik Tiwuk, social worker asal Jongkare, Karanganom, Klaten.

    Susilo yang malang itu oleh Titik Tiwuk diambil dan dirawat di rumahnya di Jongkare untuk dilakukan pengobatan dan perawatan yang layak hingga perkembangannya dari hari ke hari semakin membaik.

    “Dulu Mas Susilo ini saya ambil bersama relawan dalam kondisi setengah lumpuh badannya dan tidak bisa bicara. Ibunya sudah renta.  Kakaknya yang selama ini merawat Susilo itu kini menderita sakit jantung” kisah Titik Tiwuk saat berbicara kepada MMC Media pekan lalu.

    Kisah Titik Tiwuk menemukan Susilo yang stroke dan menderita gangguan jiwa itu ketika ia dihubungi relawan ambulan.

    “Waktu itu saya sedang mengantar pasien kanker yang berobat di rumah sakit.  Lalu saya dihubungi relawan apakah bisa merawat pasien Susilo.  Waktu itu saya ragu, sebab pasien yang akan dirawat adalah laki-laki.  Biasanya pasien yang saya bantu itu perempuan.   Lalu saya minta izin suami untuk merawat pasien Susilo. Alhamdulillah suami mengizinkan” terangnya.

    Cerita Susilo sendiri tak kalah mengundang sedih.  Tiwuk mengatakan kabarnya dulu Susilo itu kehidupannya normal.

    “Kabarnya Mas Susilo itu dulu pernah hidup normal dan bekerja di sebuah perusahaan di Klaten. Kehidupan ekonominya juga terbatas. Ia sekarang tidak punya anak dan istri. Karena ODGJ ya perilakunya semaunya sendiri.  Misalnya buang air kecil dan besar di kasur serta tidak mau pakai pampers.  Jadi merawatnya melebihi merawat bayi.  Tapi suami selalu mendukung dan menyakinkan saya kalau Mas Susilo ini orang baik. Tuhan mengirimkannya kepada kami sekeluarga untuk merawatnya” pungkas Tiwuk.

    Kesabaran Tiwuk merawat penyintas kanker seperti tak pernah habis.  Kini di rumahnya sendiri, ia bersama suami dan anak-anaknya harus merawat Susilo, seorang ODGJ yang menderita stroke.

    Tiwuk selalu berujar “Keihlasan itu tiada batas sepanjang mengharap ridlo Tuhan”. Itu yang diyakini sebagai kekuatannya.

    Penulis Joko Priyono Klaten.

    Editor Joko Priyono Klaten.

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini