KLATEN – Sosok ustadz satu ini dikenal ramah dan pandai
bergaul. Selain usianya masih muda belia
23 tahun, ia juga dianugerahkan hafal al quran 30 juz plus memiliki suara
bacaan yang indah.
Tak heran banyak jamaah yang tenteram mendengarkan
suara indahnya ketika berdiri menjadi imam sholat. Ia adalah Ustadz Lutfi Al Bukhori.
Kini ustadz muda ini tinggal di Sidowayah, Klaten.
Ia rela meninggalkan tanah kelahirannya di Kampung Sungai Jaga – A, Singkawang,
Kalimantan Barat demi berdakwah dan menghafal al quran.. Pesan sang yang sudah almarhum, menuntun langkah kakinya menuju Pulau Jawa menjadi penghafal al quran.
“Waktu itu saya masih kelas 2 SMA sekitar umur 16
tahun. Ayah berpesan, kalau salah satu
anaknya harus jadi penghafal al quran. Itu pesan ayah yang saya pegang sebagai
doa meninggalkan kampung halaman ke Pulau Jawa. Oleh kakak, saya diminta nyantri
di Pondok Pesantren Al Mukmin , Desa Duwet, Wonosari, Klaten. Alhamdulillah selama 1 tahun 6 bulan, saya
selesai menjadi penghafal al quran” terang Ustadz Lutfi saat ditemui MMC Media di
Masjid Nur Azizah Setda Klaten (Selasa, 2/4).
Hafalan al quran itu ternyata membawa berkah. Kini berkat hafalan dan keindahan lantunan al quran,
kegiatan dakwah Ustadz Lutfi Al Bukhori kian padat, apalagi selama bulan
Ramadhan. Jadual undangan menjadi imam sholat tarawih dan kajian membanjir.
“Selama Ramadhan ini saya dan tim ada kegiatan
Safari Ramadhan. Ada 27 lokasi sudah untuk keliling di masjid-masjid se
Kabupaten Klaten menjadi imam sholat tarawih. Imamnya saya tidak sendiri. Ada Ustadz
Fauzi Rohman, Ustadz Hafidz Fudloli, Ustadz Adi Al Marjan, Ustadz Naufal Hilmi
dan Ustadz Amirul hakim. Semuanya sudah
bersanad” tambahnya.
Kini Ustadz Lutfi Al Bukhori punya kesibukan
baru. Ustadz yang juga aktif di media sosial instagram
dan tik tok itu, kini dipercaya menjadi muadzin dan guru tafidz al quran di
Masjid Nur Azizah Setda Klaten.
“Oleh takmir Masjid Nur Azizah Setda Klaten, saya
dipercaya untuk menjadi muadzin dan guru tafidz al quran. Semoga keberadaan
saya menjadi berkah. Yang terpenting, jangan pernah kita bosan berbuat
baik. Sebab kita tidak tahu amal yang
mana yang mengantarkan kita ke surga-Nya Allah SWT” pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten.