• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Indahnya Batik Ciprat Kamajaya Hasil Karya Kaum Disabilitas Prambanan, Klaten Dijamin Limited Edition

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Senin, 20 Mei 2024, Mei 20, 2024 WIB Last Updated 2024-05-20T07:24:36Z

     



    MMC MEDIA – Keterbatasan fisik tidak selalu membatasi orang untuk berkarya dan menghasilkan produksi yang indah.  Buktinya di tangan Novida Niar, perempuan Kemudo, Prambanan, Klaten yang menyandang disabilitas mampu menghasilkan karya batik ciprat nan indah.

     

    Ketika kain putih dibentang, tangannya  mulai lincah mengambil bahan malam yang sudah dicairkan dengan pewarna remasol dari tungku yang dipanaskan. Ada garis lengkung, titik yang dilukis natural sampai bentuk kembang.

     

    Setelah itu dua rekan lain yang juga disabilitas  tak mau kalah. Dengan spon di tangan, warna dasar disapukan di semua permukaan kain.  Perpaduan warna malam dan warna dasar di atas kain katun jenis primisima itu bikin mata terkesima.  Indah memang.

     

    “Bahan batik ciprat sesungguhnya sederhana.  Ada malam, pewarna remasol, kain katun primisima dan bingkai pembentang dari pralon yang dihubungkan.  Untuk teknis membatik ya bebas.  Ada model natural atau kombinasi.  Untuk mendapatkan hasil maksimal perlu dua kali pewarnaan dasar baru dijemur” jelas Novida Niar asli warga Desa Kemudo, Prambanan, Klaten saat ditemui MMC media di halaman Balai Desa Kemudo ( Kamis lalu, 16/5).

     

    Ibu satu anak ini tidak bekerja sendirian. Di bengkel pelatihan batik ciprat di halaman desa, ia ditemani sembilan rekannya yang lain.



    “Setiap selasa, rabu dan kamis kami semua berkumpul membuat batik ciprat. Yang terapi mental ada 2 orang dan yang disabilitas ada 8 orang. Sehari di shelter workshop Tombo Ati ini bisa dihasilkan 10 lembar kain batik ciprat.  Di shelter ini kami juga difasilitasi Tim Penggerak PKK Desa kemudo dan didukung kepala desa” terangnya.

     

    Diyah Reni sekaligus Ketua TP PKK Desa Kemudo mengatakan shelter workshop Tombo Ati awalnya dibentuk didampingi Dinas Sosial Kabupaten Klaten. Menurutnya, usaha promosi dan pemasaran batik ciprat dilakukan dengan menggandeng pelaku usaha dan pameran.

     

    “Batik ciprat Kemudo itu kami branding dengan nama Batik Ciprat Kamajaya. Kami pernah Kerjasama dengan beberapa mall dan showroom untuk pameran.  Oleh Pemerintah Desa Kemudo, Prambanan disiapkan showroom di halaman balai desa.  Selain menambah pendapatan kaum disabilitas, pemerintah desa juga memberikan THR, kompensasi tanda kehadiran di shelter” jelasnya.

     

    Istri Kepala Desa Kemudo Hermawan Kristanto itu menerangkan kalau batik ciprat itu unik.  Selain harganya terjangkau, batik ciprat tidak ada kembarannya.

     

    “Batik Ciprat Kamajaya Desa Kemudo itu istilahnya limited edition.  Sekali dimiliki tidak ada duanya.  Palingnya hanya warna dasarnya yang sama, tapi motifnya tetap beda. Jadi batik ini cocok untuk sarimbitan atau keluarga. Yang berminat bisa datang di showroom kami di bali desa kemudo Prambanan” pungkasnya.

     

    Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini