MMC - Duka mendalam tidak saja menyelimuti keluarga almarhum Jumbadi, 55 tahun yang meninggal dalam tugas kemanusiaan mengantar jenazah ke Depok Jawa Barat, Jumat siang (3/5) di Tol Batang.
Sedih bercampur haru juga dirasakan ribuan pelayat yang sebagian besar adalah relawan kemanusiaan. Puluhan mobil ambulans sudah berjajar sepanjang jalan Desa Mayungan menuju Desa Kwaren, Ngawen, Klaten.
Jalan menuju rumah duka pun berjejal para pelayat. Padahal jarak rumah duka yang ada di tengah perkampungan lumayan jauh. Tapi pelayat sudah tampak berlalu lalang.
Amin Mustofa dari Yayasan Dompet Sejuta Harapan (DSH) saat menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga tak kalah terharu.
"Almarhum Bapak Jumbadi meninggal di hari Jumat sekaligus tugas kemanusiaan. Para keluarga harus ikhlas, sebab orang yang beriman itu sesungguhnya tidak mati. Tapi ia hidup abadi di sisi Allah SWT. Insyaallah almarhum Bapak Jumbadi meninggal Husnul Khatimah" kata Amin Mustofa yang diaminkan para pelayat.
Rozy, Manager Marketing DSH saat dikonfirmasi MMC MEDIA membenarkan kabar meninggalnya relawan sopir DSH Klaten .
"Innalilahi wa innailaihi rojiun. Sudah meninggal dunia sahabat kami, Bapak Jumbadi. Mohon doanya semoga Khusnul khatimah" pesannya melalui WAG Investasi Surga DSH
Terkait kabar rekan DSH lainnya yakni Altaf, yang membersamai almarhum dalam perjalanan dikabarkan Rozy masih dirawat di rumah sakit di Batang.
"Mas Altaf masih dirawat di RS Batang. Kondisinya mulai membaik" katanya singkat disela - sela penjemputan jenazah Jumbadi.
Jenazah almarhum Jumbadi sampai di rumah duka sekitar Jumat malam (3/5) pukul 19.33 WIB.
Sejumlah kerabat dan teman dekat sudah menunggu sejak sore di rumah duka sejak menerima kabar meninggalnya almarhum.
Jenazah Jumbadi dimakamkan di pemakaman setempat Dukuh Menden, Mayungan, Ngawen, Klaten Jumat malam (3/5) pukul 20.00 WIB.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Almarhum meninggal dalam tugas sebagai seorang relawan.
Penulis Joko Priyono Klaten
