• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Ustad Muhammad Ngirhason Asal Klaten Wakili Jateng di Ajang PAI Award Nasional 2024

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Kamis, 16 Mei 2024, Mei 16, 2024 WIB Last Updated 2024-05-17T02:51:19Z

     


    MMC MEDIA – Ustadz Muhammad Ngirhason, penyuluh agama islam dari Kementerian Agama Kabupaten lolos di ajang PAI (Penyuluh Agama Islam)  Award 2024 dan meraih Juara I Tingkat Jawa Tengah.  Memilih kategori metode penyuluhan baru dakwah model entriqurist, ia berhak mewakili Jawa Tengah maju di PAI Award Tingkat Nasional di Jakarta.

     

    Kepada MMC Media dalam bincang telepon (Kamis, 16/5) penyuluh agama islam Kementerian Agma Kabupaten Klaten yang juga   aktif di organisasi Ikadi Klaten itu mengatakan saat ini sedang mempersiapkan untuk lomba PAI Award Nasional 2024.

     

    “Dari Klaten kemarin mengirimkan beberapa peserta di PAI Award Jawa Tengah 2024.  Alhamdulillah saya terpilih Juara I di ajang PAI Award Jawa Tengah tanggal 8 Mei lalu dan mewakili maju tingkat nasional. Saya mengambil kategori metode penyuluhan baru yakni dakwah melalui media boneka ventriqurist. Jamaah ternyata banyak yang tertarik dan metode ini juga efektif untuk menyampaikan pesan – pesan ajaran islam” terangnya.

     

    Terkait metode penyuluhan ventriqulist pria yang akrab dipanggil Kak Irhas itu menjelaskan jika metode ini menggunakan Teknik olah suara menggunakan nafas perut.  Ia lalu dalam menyampaikan  pesan dakwah menggunakan alat bantu boneka.

     

    ’’Metode ventriqulist yaitu berbicara dengan menggunakan nafas perut.  Jadi kalau dilihat sekilas itu bibir seperti tidak bergerak.  Contohnya yang sudah dikenal masyarakat seperti boneka Susan dan Kak Ria dari Surabaya. Namun saya memilih menggunakan metode penyuluhan baru ventriqulist ini untuk berdakwah.  Kebetulan saya adalah penyuluh agama Klaten” tambahnya.

     

    Bicara tentang sosok tokoh boneka yang digunakan untuk berdakwah, pendakwah yang tinggal di Ngentak, Mojayan, Klaten Tengah, Klaten itu mengatakan memilih boneka jenis monyet, burung dan tokoh kakek Imanto.

     

    “Kalau berdakwah saya menirukan suara monyet, burung dan kakek tua.  Boneka itu saya beri nama moncu alias monyet lucu.  Lalu Bucu atau burung lucu dan Mbah Imanto yakni  akronim imane sing temoto.  Maka dengan metode ventriqulist atau nafas perut saya bisa menirukan suara monyet, burung dan kakek tua itu.  Dan alhamdulillah jamaah tertarik, tidak mengantuk dan bagi anak-anak dakwah jadi lebih tertarik” pungkasnya.

     

    Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini