MMC MEDIA – Sebanyak 326 jamaah haji Klaten yang
beresiko tinggi direncanakan bakal ikut murur atau melintas mengendarai bus melewati Musdalifah sehabis menjalankan ibadah wukuf di
Padang Arofah. Jamaah yang ikut murur tidak
mabit di Musdalifah tapi lanjut ke Mina setelah melaksanakan wukuf di Padang
Arofah.
Hal ini dilakukan petugas haji untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan jamaah haji terutama yang beresiko tinggi seperti
disabilitas, ada bawaan penyakit jantung, sakit deabetis atau lansia.
Faizah salah satu Panitia Pemberangkatan dan
Pemulangan Haji (P3H) Klaten berdasarkan informasi petugas di tanah suci saat
dikonfirmasi MMC Media Jumat pagi (14//6) menjelaskan terobosan ini didasarkan
membeludaknya jamaah haji di tanah suci tahun 2024.
“Pemerintah Arab Saudi mengambil langkah untuk
menghindari hal yang tak diinginkan. Murur
itu jamaah melintas di Musdalifah menggunakan bus. Jadi jamaah tidak mabit di Musdalifah tapi
lanjut ke Mina setelah melaksanakan wukuf di Padang Arofah” jelasnya.
Sedang terkait jumlah yang mengikuti murur, Faizah
yang tercatat sebagai pegawai Kementerian Agma Kabupaten Klaten menambahkan masing
– masing kloter jamaah haji Klaten ada yang dimururkan. Sebab kata dia, hampir
di setiap kloter ada jamaah yang beresiko tinggi.
“Dari kloter 94 ada 124 yang ikut murur. Lalu kloter 95 ada 80 orang, kloter 96 ada 90
orang dan kloter 97 ada 34 orang. Kloter 94 paling banyak yang ikut
dimururkan. Sedang 2 orang dari kloter
95 itu ada jamaah dari Kabupaten Karanganyar.
Dari setiap rombongan yang ikut murur sudah pasti tetap didampingi
petugas haji dan petugas kesehatan” tambahnya.
Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Klaten
memberangkatkan 1.155 jamah haji yang terbagi dalam 5 kloter. Kloter 80 terdiri 2 orang calon haji, klater
94 terdiri 384 orang, kloter 95 terdiri 352 orang, klater 96 terdiri 352 orang
dan terakhir kloter 97 terdiri 157 orang.
Calon haji Klaten tahun 2024 didominasi kaum
perempuan. Ada sebanyak 607 jamaah haji
perempuan dan 548 calon haji laki-laki.
Jamaah haji tertua adalah atas nama Sukiyo berumur
86 tahun dan termuda Muhammad Farhun Nugraha yang berusia 20 tahun.
Rilis P3H Klaten.
Penulis Joko Priyono Klaten