• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Boneka Mbah Imanto dan Moncu Antarkan Ngirhason Masuk 10 Nominator PAI Award Nasional 2024

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Kamis, 27 Juni 2024, Juni 27, 2024 WIB Last Updated 2024-06-27T09:12:01Z

     



    MMC MEDIA – Ustadz asal Klaten satu memang kreatif. Metode dakwahnya mengenalkan nilai – nilai islam disampaikan efektif melalui media pengantar berupa boneka lucu. 

     

    Dia adalah Muhammad Ngirhason.

     

    Boneka itu diberi nama Mbah Imanto alias imane ditoto dan Moncu atau boneka lucu. Sambil menirukan sosok suara kakek tua yang menampilkan boneka Imanto dan suara monyet Moncu mampu mengantar Muhammad Ngirhason, pegawai penyuluh agama Kementerian Agama Kabupaten Klaten menembus 10 besar nominator ajang PAI (Penyuluh Agama Islam) Award Nasional 2024.

     

    “Setelah melewati ajang PAI Award Jawa Tengah, alhamdulillah saya Juara I dan mewakili maju Tingkat Nasional.  Sementara metode penyuluhan baru yang saya pilih masuk nominator 10 besar.  Mohon doa dan dukungan semua masyarakat agar nantinya diberikan hasil terbaik” pesan Ngirhason kepada marimenyeru.com (Kamis,27/6).

     

    Pria yang tinggal di Mojayan, Klaten Tengah dan akrab disapa Kak Irhas itu menambahkan terus melengkapi syarat dan kelengkapan di PAI Award Nasional.

     

    “Lomba PAI Award Nasional 2024 ini masih berlangsung.  Peserta diminta untuk membuat dokumen portofolio. Selanjutnya penilaian akan dilakukan di Bogor” jelasnya.

     

    Terkait sambutan masyarakat dengan metode dakwahnya menggunakan boneka Imanto dan Moncu, Muhammad Ngirhason mengatakan kalau metode dakwahnya banyak direspon dengan baik.

     

    ’’Metode ventriqulist yaitu berbicara dengan menggunakan nafas perut.  Jadi kalau dilihat sekilas itu bibir seperti tidak bergerak.  Contohnya yang sudah dikenal masyarakat seperti boneka Susan dan Kak Ria dari Surabaya. Namun saya memilih menggunakan metode penyuluhan baru ventriqulist ini untuk berdakwah.  Kebetulan saya adalah penyuluh agama Klaten.  Metode dakwah dengan boneka ini saya gunakan saat menyampaikan pesan-pesan agama” tambahnya.

     

    Bicara tentang sosok tokoh boneka yang digunakan untuk berdakwah, pendakwah yang juga tercatat sebagai Pengurus Ikatan Dai Indonesia Kabupaten Klaten itu itu mengatakan memilih boneka jenis monyet, burung dan tokoh kakek Imanto.

     

    “Kalau berdakwah saya menirukan suara monyet, burung dan kakek tua.  Boneka itu saya beri nama moncu alias monyet lucu.  Lalu Bucu atau burung lucu dan Mbah Imanto yakni  akronim imane sing temoto.  Maka dengan metode ventriqulist atau nafas perut saya bisa menirukan suara monyet, burung dan kakek tua itu.  Dan alhamdulillah jamaah tertarik, tidak mengantuk dan bagi anak-anak dakwah jadi lebih tertarik” pungkasnya.

     

    Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini