MMC MEDIA – Juliha di sini bukan judul lagu atau
nama seorang gadis. Juliha itu sebutan
untuk lelaki muslim yang memilih berdakwah lewat menjadi juru sembelih halal.
Di Klaten sudah 200-an orang menjadi anggota Juliha.
Ada kabar gembira bagi para warga Klaten yang ingin belajar menyembelih hewan
secara syari (sesuai hukum islam).
Apalagi bulan korban tinggal menghitung hari. Tentunya kebutuhan tenaga sembelih hewan
kurban sangat dibutuhkan.
Aan Nur Alam Andirta Hidayat penggiat Juliha Klaten
saat dikonfirmasi MMC Media (Senin, 3/6)
mengatakan lembaganya akan mengadakan pelatihan jagal syari. Kegiatan itu
dimaksudkan agar makin banyak juru sembelih hewan sesuai syariat islam.
“Insya Allah nanti tanggal 9 Juni 2024 bertempat di
Masjid Nur Azizah komplek Setda Klaten akan diadakan kegiatan Apel Siaga
Qurban. Inti acaranya adalah pelatihan
penyembelihan hewan qurban sesuai syariat.
Acara ini juga didukung Ikatan Dai Indonesia (IKadi) Klaten, Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten, MUI dan penyuluh agama islam di Klaten”
ujarnya.
Pria asal Mlaran, Nglinggi, Klaten Selatan
sekaligus tenaga penyuluh agama islam Kementerian Agama Klaten itu menambahkan
kalau Apel Siaga Qurban juga akan diikuti kegiatan bazar qurban.
“Peserta yang mendaftar sudah ada 70 orang. Nanti kami akan mendatangkan pembicara Kang
Ergun dari pengurus DPD Juliha Surakarta.
Tidak hanya teori peserta nanti juga akan praktek menyembelih hewan
secara syari. Tehnik perebahan hewan, tali
temali, penyembelihan, pengulitan dan lain-lain. Harapan ahlul qurban atau yang
menjalankan ibadah qurban itu bisa menyembelih sendiri hewan qurbannya. Ada bazar pisau jagal bagi yang membutuhkan” terang
Aan.
Ditanya terkait kemampuan Juliha Klaten, Aan menjelaskan
banyak anggotanya yang sudah ahli. Dia mengaku anggota Juliha juga dituntut
bekerja menyembelih hewan qurban itu secara cepat dan rapi.
“Ada anggota kami itu mengerjakan proses
penyembelihan itu hanya 15 menit lengkap. Mulai dari perobohan hewan,
penyembelihan, pengulihan, pemisahan daging, sampai pengeluaran kotoran atau
brodhot itu hanya 15 menit. Menurut saya
itu sudah expert atau ahli. Mungkin suatu saat perlu dilombakan
kecepatan dalam penyembelihan hewan qurban” pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten