• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Kangen Suara – Suara Malam di Alam Pedesaan Tempo Dulu, Peliharalah Jangkrik di Rumah

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Selasa, 18 Juni 2024, Juni 18, 2024 WIB Last Updated 2024-06-19T02:07:39Z

     



    MMC MEDIA – Selalu ada yang unik setiap kali berkunjung di acara Car Free Day alias CFD di Jalan Ring Road Semangkak Klaten.  CFD Klaten tidak saja menawarkan aneka kuliner, mainan, baju atau tampilan unik tapi juga berbagai pernik barang yang dihasilkan  warga dan ditawarkan bagi pengunjung.

     

    Kalau aneka kuliner atau baju itu sudah biasa.  Tapi di CFD Klaten ada juga yang menjual binatang unik,yakni jangkrik.

     

    Penjual itu bernama Pak Parno.  Ia tinggal di Ngingas, Barenglor, Klaten. Ia biasa mangkal ditepi jalan persis di depan Vihara Bhudivamsa.

     

    Jangkrik itu binatang sawah.  Anak – anak desa dulu suka menangkap dan memelihara jangkrik di rumah. Jangkrik juga dijadikan hewan mainan.

     

    Hewan satu ini punya suara unik dengan cara mengesikan antara sayapnya sehingga mengeluarkan suara yang khas. Krik, krik, krik begitu kurang lebih suaranya, maka kemudian hewan satu ini dinamakan jangkrik.

     

    Konon katanya suara jangkrik bisa untuk mengusir tikus rumah.  Suara yang dikeluarkan dari jangkrik itu tidak disukai tikus.  Tak ayal Sebagian orang percaya suara jangkrik bisa untuk mengusir tikus.

     

    Parno pun membaca potensi ini.  Ia mengaku sudah 6 tahun menjadi penjual jangkrik, bahkan sejak CFD Klaten ada untuk menambah penghasilan keluarga.

     

    “Sejak CFD di Jalan Pemuda saya sudah jualan jangkrik.  Dulu saat jualan bisa dapat 200 ribu sampai 250 ribu, sebab  belum banyak yang jualan. Kini yang jualan jangkrik mulai banyak” jelasnya saat ditemui MMC Media di acara CFD pekan lalu.

     

    Jangkrik oleh Parno dijual komplit dengan rumahnya.  Jadi pembeli cukup memberi makan saat jangkrik itu dibawa ke rumah.

     

    “Satu ekor jangkrik saya jual 5 ribu lengkap dengan rumahnya yang dibuat dari bambu yang disusun.  Jadi nanti tinggal dikasih makan sayuran seperti kubis atau wortel” terangnya.

     

    Parno mengaku tidak menernak jangkrik.  Ia mendapatkan jangkrik dari warga yang mencari jangkrik di daerah Ceper, Klaten.

     

    “Saya mendapatkan jangkrik dari warga di daerah Mbah Ruwet (Ceper). Saya hanya jualan saat CFD saja. Pekerjaan rutin sebagai tukang bangunan” pungkasnya.

     

    Suara jangkrik di rumah bisa menghadirkan suasana baru, apalagi di waktu malam.  Suara jangkrik mengingatkan suara – suara malam tempo dulu di pedesaaan.

    Ada rasa damai dan tenang di saat sendirian ketika mendengar suara krik – krik – krik yang berulang – ulang.

    Jika penasaran dan rindu suasana desa tempo dulu, peliharalah jangkrik untuk menghadirkan suaasana malam di rumah, sekaligus untuk mengusir tikus rumah. 

    Tapi maaf tidak berlaku untuk “tikus kantor”.

     

    Penulis Joko Priyono Klaten

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini