• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Bareng Diskominfo, MHH Aisyiyah Klaten Bedah Kasus Pelanggaran ITE

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Jumat, 30 Agustus 2024, Agustus 30, 2024 WIB Last Updated 2024-08-31T11:43:40Z



    MMC - Sebanyak 52 Pengurus Aisyiyah Cabang se- Kabupaten Klaten mengikuti acara Perempuan Peduli Sosialisasi Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Aula Pengurus Daerah Aisyiyah (PDA) Klaten (Jumat,30/8/23).


    Acara yang diprakarsai Majelis Hukum dan Hak Azasi Manusia (MHH) Pengurus Daerah Aisyiyah itu menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten dengan narasumber Joko Priyono selaku pejabat pelaku kehumasan Klaten.


    Sri Mulyani Rahayuningsih selaku Ketua PDA Klaten didampingi Ketua MHH Ambar  Minarti kepada marmenyeru.com mengatakan para perempuan Aisyiyah harus lebih bijak bermedia sosial.


    "Sekarang ini marak cyber crime atau kejahatan siber. UU ITE itu sudah banyak korban. Khususnya pasal 27 ITE itu sering disebut pasal karet. Maka kita harus lebih bijak bermedia" pesannya.


    Perempuan yang akrab disapa Bunda Ning itu sengaja mengajak Diskominfo Klaten sebagai jejaring untuk warga Aisyiyah mengikuti kasus - kasus terkini pelanggaran ITE.


    "Acara diprakarsai Majelis Hukum dan HAM PDA Aisyiyah. Saat jejak digital itu tidak hilang. Ada kasus guru yang dilaporkan oleh kepala sekolah, padahal ia korban pelecehan seksual. Ada korban layanan kesehatan yang jadi tersangka. Kasus ini menarik dan diharapkan tidak lagi jatuh korban " tuturnya.


    Joko Priyono dalam paparannya mengatakan fenomena banjir informasi. Ia tak ingin banjir informasi itu masyarakat latah dengan informasi yang tidak jelas keberadaannya.


    "Saat ini dikatakan masa post-truth atau banjir informasi. Indikasinya setiap orang bisa jadi sumber informasi. Ketika informasi dan teknologi dalam genggaman, maka kata kunci bermedia sosial adalah kebenaran. Istilahnya tech, touch and truth" jelasnya 


    Pembicara sekaligus penulis buku Mutiara yang Berserak itu juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menyampaikan komentar di media sosial.


    "Tahan diri untuk berkomentar di media sosial jika tidak ada nilai kebaikan dan manfaat dalam komen kita. Lebih baik kritik itu disalurkan melalui kanal yang benar. Misalnya di Klaten ada kanal Matur ibu, Laporgub atau Ombudsman. Yang penting subtansi dan ada tindak lanjutnya. Hati - hati itu sifat orang takwa" pungkasnya.


    Penulis Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini