MMC MEDIA - Warga Kampung Kerun Baru RT 03/14 Belang wetan Klaten Utara punya cara tersendiri dalam memaknai hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 79, Jumat malam (,16/08).
Duduk bersama di atas tikar jalan kampung, hampir 120 warga terdiri dari orang tua, pemuda dan anak - anak kumpul bareng memanjatkan doa dan syukur atas karunia kemerdekaan.
Joko Priyono dari Dinas Komunikasi dan Informatika yang diundang sebagai penceramah mengajak para warga merawat nilai pengorbanan.
"Pahlawan itu punya jiwa yang paripurna. Mereka memilih mengorbankan jiwa raga itu untuk sebuah cita - cita kemerdekaan yang mereka sendiri tidak menikmati manisnya pengorbanan itu. Mereka berkorban untuk anak cucunya kelak, bukan untuk dirinya sendiri. Ini makna dangir jiwa pangorbanan" terang founder and owner MMC MEDIA itu.
Pria asal Srebeg Cilik, Trucuk, Klaten itu mengingatkan agar generasi saat ini berusaha menjadi manusia yang bermanfaat.
"Para ulama mengingatkan manusia terbaik itu adalah mereka yang paling banyak manfaatnya. Keberadaannya memberi manfaat, tidak adanya dicari orang. Jangan pernah meremehkan amal biar kecil seperti mengambil daun yang jatuh di dalam masjid. Atau sebaliknya jangan pernah berbuat kerusakan di muka bumi, biar pun sekedar merobek daun tanaman milik tetangga" tambahnya.
Pengurus Daerah Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Klaten itu menyampaikan pesan nasehat leluhur Jawa yang masih diingat.
Dia berharap pitutur Jawa kuno itu bisa diamalkan generasi penerus masa kini.
"Ada tetembungan Jawa sebagai pitutur luhur. Miliki jiwa rumesep, tak ubahnya air yang manfaatnya bisa menyirami tanah yang kerontang. Miliki kebaikan yang bisa dirasakan orang lain. Rumasuk, janganlah kita itu anti sosial tidak mau bergaul dengan tetangga. Rumekso, jagalah nilai - nilai kebaikan yang ada. Dan terakhir rumongso, jadilah manusia yang penuh dengan keteladanan. Itulah makna merawat jiwa pengorbanan " pungkasnya.
Penulis Joko Priyono.