• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Tiga Kunci Hikmah Dibalik Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Senin, 16 September 2024, September 16, 2024 WIB Last Updated 2024-09-17T22:22:26Z

     




     


                Maulid Nabi yang diperingati tiap tanggal 12 Rabiul Awal menjadi momen penting bagi umat Islam untuk mengingat kembali peran Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah Islam. Selain itu, perayaan ini juga digunakan sebagai sarana untuk memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dan mengenang keutamaan akhlak beliau. Melalui berbagai kegiatan seperti pembacaan syair pujian (qasidah), doa bersama, kajian dan diskusi dll. Umat Islam diingatkan untuk meneladani sifat-sifat mulia Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

     

                Secara historis, peringatan Maulid Nabi mulai berkembang beberapa abad setelah wafatnya Nabi Muhammad, terutama pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10. Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah dunia Islam, dengan variasi cara perayaan di setiap tempat. Beberapa wilayah mengadakan festival besar, dengan prosesi, pawai, dan kegiatan sosial, sementara di tempat lain perayaannya lebih sederhana, seperti pembacaan sirah (sejarah hidup Nabi) dan doa bersama.

     

                Maulid Nabi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi di antara sesama Muslim. Perayaan ini sering kali diiringi dengan kegiatan amal, seperti memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, sedekah, atau berbagi makanan. Selain itu, Maulid Nabi juga menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah Islam dan teladan Nabi.

     

                Minimal ada tiga hikmah yang bisa kita petik setiap peringatan maulid nabi : 

    Pertama adalah berbahagia, hendaknya umat muslim yang beriman berbahagia terhadap datangnya bulan lahir manusia yang paling mulia di muka bumi, kenapa ? Karena yang ia bawa adalah cahaya kemuliaan, cahaya terbaik yang menjadi pedoman umat manusia, yaitu Al Quran . Kemudian langkah apa yang harus kita lakukan untuk bahagia ? Untuk bahagia kita memerlukan keberanian. Berani dalam memulai hal - hal yang baik, berani dalam mengajak kebaikan serta mencegah kemungkaran. Di dalam Al Quran definisi berani adalah mereka yang beriman serta bertaqwa, mereka adalah wali - wali Allah . Di janjikan bagi mereka kabar gembira di dunia maupun di akhirat. Berdasarkar firman Allah SWT QS. Yunus 62-64.

     

     أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

     

    Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (62)

     

    الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

    (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (63)

     

    لَهُمُ الْبُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

    Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (64)

     

    Kita berharap kelak mendapatkan syafaat Baginda Nabi Muhammad SAW, Maka dari itu agar kita ikut berbahagia bersama beliau di akhirat nanti mari saat ini kita memperbanyak bershalawat kepada beliau . Rasulullah SAW bersabda: 

     

    عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم.

     

    “Barang siapa yang bershalawat bermimpi sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i). 

     

     

    Kedua adalah, belajar. Untuk menggapai sebuah kemuliaan maka kita harus mencari ilmu, meng- upgrade keilmuan kita. Untuk mendapatkan sebuah ilmu maka kita harus belajar terus menerus. Di momen ini kita perlu memperbanyak dan terus mengulang kisah - kisah Nabi Muhammad SAW sebagai penyemangat agar istiqomah dalam berjuang di jalan ALLAH SWT. Di samping mempelajari siroh nabawiyah kita perlu memperdalam keilmuan kita terhadap AL Quran sebagai risalah yang di bawa Nabi Muhammad SAW, dan juga sunnah - sunnahnya. Mempelajarinya, memperdalam serta mengamalakannya . Rasulullah SAW bersabda: 

     

    وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

    Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

     

    Ketiga adalah beradab atau berakhlaq. Nabi muhammad adalah seorang role model yang wajib kita teladani, kita jadikan tokoh nomor satu dalam kehidupan kita, bukan yang lain . Nabi muhammad di utus tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menyempurnakan akhlaq . Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

     

    إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

     

    Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).

     

    Maka dari itu kita harus terus belajar untuk meneladani beliau di semua lini kehidupan, di dalam berkeluarga, saat menjadi anak, ketika menjadi orang tua, ketika berpolitik, beroganisasi, bermasyarakat dan bernegara, kita harus memiliki adab dan akhlaq yang baik sesuai yang telah Nabi Muhammad contohkan. 

     

    Secara keseluruhan, Maulid Nabi bukan hanya sekadar peringatan kelahiran Nabi Muhammad, tetapi juga sebagai momentum refleksi dan peneguhan iman bagi umat Islam untuk meninggalkan kegelapan / kedzaliman menuju kepada cahaya keadilan. Peringatan ini menjadi salah satu cara umat Muslim mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas diutusnya Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam.

     

    Penulis oleh Rozan Avif

     



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini