MMC MEDIA – Kisah kasus ini jangan ditiru. Alih –
alih bocah terpapar HIV/Aids di salah satu wilayah Klaten itu dibawa ke rumah
sakit untuk mendapat penanganan medis, oleh orang tuanya malah dibawa ke dukun. Cerita itu adalah pengalaman pendamping
penyintas HIV-Aids. Salah satunya diceritakan Ronny Roekmito selaku Sekretaris Komisi
Penanggulangan Aids (KPA) Klaten di acara Rapat Kordinasi dan Evaluasi
Penganggulangan HIV/Aids Kamis (12/12) di Ruang B2 Setda Klaten.
“Kasusnya adalah ada anak Klaten yang terpapar HIV.
Anaknya masih SD. Anehnya bocah ini yang
terpapar HIV/Aids oleh orang tuanya tidak diobati medis malah dibawa ke dukun.
Saya bilang kepada orang tuanya, anak itu mau dibawa ke dukun silahkan. Tapi minumlah obat ARV. Tapi tetap saja tidak
mau (minum obat)” jelas Ronny.
Tidah hanya selesai di situ. Pemerintah melalui KPA
Klaten bermaksud memberi makanan tambahan bagi bocah penyintas HIV/Aids. Tapi upaya itu pun kembali ditolak.
“Selain memberikan obat, teman – teman pendamping
KPA Klaten itu juga memberikan makanan tambahan bagi penyintas agar daya tahan
itu tumbuh. Tapi lagi – lagi bantuan
makanan tambahan seperti susu, roti dan makan itu ditolak oleh keluarga (anak
korban HIV/Aids) itu” tambahnya.
Dihadapan rapat kordinasi yang dihadiri Joko Purwanto
Asisten Tata Pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat Setda Klaten dan 68 pemangku
kepentingan penanggulangan HIV/Aids Klaten, Ronny mengatakan masa tumbuh virus
HIV menjadi Aids semakin singkat.
“Biasanya masa tumbuh virus HIV menjadi aids itu
dua tahun. Tapi kasus di Kabupaten Purbalingga ditemukan fakta masa tumbuh itu
lebih singkat yakni delapan bulan. Itu terjadi
pada kelompok perilaku menyimpang laki seks laki (LSL) dimana khusus di Klaten
meningkat tajam. Dampak penggunaan media sosial dan teknologi menjadi persoalan
yang tak dipungkiri. Maka hati-hati bagi
para orang tua. Misalnya di handphone
ada aplikasi michat, walla, grinder atau hormet. Sebab platform media sosial
itu sering dijadikan transaksi dan jejaring komunitas” pungkasnya.
Penulis Joko Priyono Klaten.