MMC MEDIA - Bagi muslim Indonesia yang ingin menemukan kajian Islam di masjid Nabawi kota Madinah jangan kuatir. Sebab pengurus masjid sudah menunjuk ulama asal Indonesia untuk mengisi kajian dengan pengantar bahasa Indonesia. Hebatnya lagi yang ditunjuk adalah WNI.
Tentu tidak sembarangan orang itu ditunjuk. Tidak kaleng - kaleng, ulama yang dipercaya itu bergelar doktor alias lulusan S3 tentang akidah .
Beliau adar DR Ariful Bahri. Beliau asli Pekanbaru, Sumatra.
"Ustadz Ariful Bahri itu asal Pekan baru. Lulusan doktor Universitas Madinah. Oleh pengurus masjid Nabawi dipilih mengisi kajian. Kira - kira sudah dua tahun ini mengisi kajian" jelas Ustad Dita Kafabilah Agus Sucipto seorang Tour Leader Biro Al Fajr saat perjalanan mendampingi jammah umrah di kota Kunais, Arab Saudi.
Pria yang akrab disapa Ustad Kafa itu menjelaskan tidak mudah menemukan kajian ilmu dari DR Ariful Bahri.
"Kajian Ustadz Ariful Bahri hanya kira 50 menit. Yakni setiap bada Magrib. Kajian banyak terkait keutamaan kota Madinah" tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan MMC media kajian DR Ariful Bahri sangat menarik. Bahkan peserta kajian ribuan. Biasanya yang mengikuti adalah jamaah asal Indonesia . Tapi tak sedikit juga warga Malaysia, Brunei dan Afrika.
Kajiannya terkait keutamaan kota medinah sesekali diselingi fikih.
Kajiannya cukup interaktif. Tak jarang jammah yang bisa menjawab pertanyaan diberikan hadiah buku.
Usai kajian jamaah langsung menyerbu ulama asal Pekanbaru ini. Mulai diajak Selfi, berebut bersalaman, cium tangan sampai pelukan hangat sang ustadz.
Kajiannya pun mudah dipahami. Banyak ilmu baru yang diperoleh.
Salah satunya ilmu dari DR. Arifu Bahri bahwa roudloh nanti akan diangkat ke surga. Maka tak heran jika roudloh disebut sebagai taman surga.
Termasuk nasib mimbar nabi. Nanti mimbar nabi akan datang menjadi telaga Kautsar di Padang Mahsyar. Tak ubahnya tulang sulbi untuk membangkitkan kembali wujud manusia, maka mimbar nabi akan bangkit menjadi telaga bagi umat nabi yang minum tak lagi merasakan dahaga .
Penulis Joko Priyono Klaten.