MMC Klaten – Hidup sehat, bugar dan bahagia
adalah dambaan setiap manusia. Kita bisa beribadah dan bekerja mengejar kesuksesan
dan harapan asal badan ini sehat. Kita pun bisa bermanfaat dan menolong sesama
jika ditopang badan yang kuat.
Maka islam sangat menghargai muslim yang kuat. Ia kuat harta, ilmu dan jasadnya untuk
menopang seruan islam. Harta, ilmu dan sehat itu menjadi syarat untuk meraih menjadi
manusia yang terbaik di muka bumi sebab kaya akan amal dan manfaat.
Apa artinya kaya raya, tersohor bahkan bergelimang harta benda tapi dipaksa tertidur
lunglai tak berdaya di atas kasur. Makanan pun harus dipantang. Ia dilarang tidak boleh capek. Makan ini
dilarang. Makan itu tidak boleh.
Hidupnya bergantung obat dan pertolongan orang lain. Semuanya repot dan susah.
Maka hidup sehat itu adalah nikmat yang besar apalagi bersanding dengan waktu
luang. Dua nikmat ini jarang dimaknai secara benar. Sering orang lalai dan
menyia-nyiakan. Padahal jika pandai menggunakan maka sudah cukup sebagai modal
yang diperjuangkan guna menjadi sosok manusia terbaik dan diridloi.
Jadilah muslim yang memiliki jasad yang kuat (quatul jism). Konteknya adalah menjaga sehat itu bagian
untuk menjaga amal agar ibadah itu bisa ditunaikan istiqomah. Selanjutnya hal – hal yang mendorong
kerusakan badan harus dihindari. Sebaliknya
ikhtiar – ikhtiar menuju sehat harus
diikuti biar pun sekecil mencukur bulu atau memotong kuku – kuku jari.
Lalu bagaimana islam mengajarkan pentingnya menjaga sehat itu?
1.
Hindari sering begadang
Rosul tidak suka begadang hingga larut malam. Beliau lebih suka menyegerakan tidur jika
tidak urusan agama atau hal yang penting.
Menyegerakan tidur itu dimaksudkan untuk memberikan adil bagi badan
setelah siang sibuk dengan aktifitas dunia.
Selain itu dengan tidur awal maka kita tidak akan bangun kesiangan
sehingga bisa sholat malam, berdoa dan subuh berjamaah di masjid.
Tak lupa kalau tidur, Rosul membiasakan berwudlu dan berdzikir di atas
peraduannya sampai lisannya yang basah mengingat Allah SWT itu mengantarkan
pada tidur yang nyeyak.
“Kami
menjadikan tidurmu untuk beristirahat, Kami menjadikan malam sebagai pakaian,
Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan” (QS. An-Nabâ' [78]: 9-11)
2.
Subuh di masjid
Menggapai keberkahan hidup itu di awali dengan menegakan sholat subuh di
masjid. Apa artinya kuat dan sehat jika tak mampu melangkahkan kaki ke masjid
menyambut seruan subuh. Udara pagi itu
menyehatkan. Berjalan menuju sholat subuh banyak dipraktekan Rosul bahkan
menjadi salah satu warisan sebagai ibadah harian.
Laksanakanlah
shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula
shalat) Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat) (Q.S. Al
Isra ayat 78).
3.
Makan makanan yang halal
dan sehat
Salah satu sumber penyakit adalah makanan serampangan. Rosul sangat
berhati-hati soal makan. Beliau
tidak makan kalau tidak merasakan lapar dan berhenti sebelum kenyang. Namun yang tak kalah penting sumber makanan
itu harus halal dan sehat.
Jangan pernah memasukan barang haram ke mulut kita termasuk anak dan
keluarga. Sebab barang haram itu kotor
dan hanya mengundang kemadlorotan tak terkecuali mendatangkan rasa sakit.
Hai manusia, makanlah dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di
bumi dan jangalah kamu mengikuti Langkah – Langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata (Q.S. Al
Baqoroh Ayat 168).
4.
Berpuasa
Puasa menjadi salah satu tips ampuh merawat
sehat. Saluran pencernakan itu juga
perlu rehat. Caranya dengan puasa. Siapa saja yang tidak bisa menjaga nafsu
makannya, makai a tidak akan kuasa menjaga sahwatnya.
Maka Rosul mengingatkan :
Berperanglah kalian, maka akan mendapatkan harta
rampasan perang (ghanimah). Berpuasalah kalian, maka akan sehat. Dan
bepergianlah kalian, maka akan tercukupi. (HR At-Thabarani).
5.
Riyadloh atau olahraga
Janganlah
badan ini dimanjakan dengan malas dan banyak
tidur alias mager apalagi setelah makan. Orang malas dan kebanyakan tidur itu
ibarat air yang menggenang. Maka di sana
sumber kotoran dan penyakit.
Rosul
dulu banyak mengajarkan para sahabat bermain panah dan berkuda untuk menopang
badan yang kokoh ketika maju ke medan jihad. Biar pun sekedar berjalan kaki untuk
membakar kalori dan mengeluarkan keringat.
Maka jalan kaki yang rutin itu sudah cukup untuk mencegah sakit.
6.
Menjaga kebersihan
Kebersihan
itu pangkal kesehatan. Bahkan banyak
kitab urusan thoharah atau kebersihan itu menjadi bahasan pertama dan utama,
seperti dalam Kitab Minhajul Muslim karangan Abu Bakar al
Jazairi.
Mandi dan
wudlu itu bagian untuk bersuci. Bahkan
tidak ada sholat jika tidak berwudlu.
Termasuk kewajiban mandi besar (junub) bagi pasangan suami istri yang
habis berjimak adalah bagian untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
"Agama
itu didirikan atas kebersihan." (HR Muslim).
7.
Sering minum madu dan makan kurma
Membiasakan
minum madu dan makan kurma adalah kebiasaan yang baik. Madu adalah minuman yang
dipetik dari sari pati tanaman. Dan
kurma adalah makanan terbaik Rosulullah dan sahabat kala itu.
8.
Membaca al quran
Salah satu penyebab sakit itu adalah pikiran kalut.
Membaca al quran adalah ikhtiar langit menurunkan pertolongan dan kesembuhan, termasuk
bersedekah yang dipercaya sebagai tolak balak.
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang
menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Q.S Al Isra 86).
Para ulama berbeda pendapat mengenai maksud
dari kata “syifa’ / obat” dalam ayat tersebut.
Pendapat pertama mengartikan obat dalam ayat
tersebut sebagai obat yang berkenaan dengan penyakit hati, menghilangkan tirai
kebodohan dan menghapus keraguan akan kebesaran tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Pendapat kedua, al-Qur’an sebagai obat
penawar penyakit lahir seperti sakit kepala, infeksi dan lain sebagainya.
9.
Tidak mudah marah
Sering marah dipercaya menurunkan kekebalan tubuh karena banyak tekanan yang
tak mampu dikendalikan. Selain marah itu pintu dosa, maka sikap itu juga
menyebabkan orang lain sakit hati. Marah
yang tak terkendali sama artinya menghadirkan ketidak-nyaman diri yang
melemahkan badan.
Kalau ingin tidak mudah sakit, maka kendalikan rasa marah.
10.
Tidak mudah berprasangka
buruk
Salah satu kunci titik kemuliaan seseorang adalah menjaga hati yang
bersih. Hindari sikap benci, iri dan
prasangka untuk mendapatkan hati yang tenang. Hidup itu indah dengan banyak
saudara dan bukan dengan menebar bernih permusuhan.
Banyak prasangka itu mencegah orang untuk berbuat baik. Sebab ia meletakan kebencian dan prasangka
itu sebagai dasar untuk melakukan kebaikan kepada orang lain. Selanjutnya ia akan pilih – pilih untuk
memulai berbuat baik.
Ada nasehat mengatakan hati yang bersih itu sumber kemuliaan. Tapi hati yang kotor itu sumber kenestapaan.
Penulis Joko Priyono Klaten
Editor Joko Priyono Klaten.