• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Hati – Hati, Ada “Pencuri” di Bulan Ramadhan

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Selasa, 18 Maret 2025, Maret 18, 2025 WIB Last Updated 2025-03-19T03:43:01Z



    MMC Media – Bulan Ramadhan adalah tamu agung yang selayaknya dimuliakan.  Jangan pernah kita membiarkan bulan suci itu melenggang tanpa kesan dan kehilangan makna.

     

    Hari demi hari selama Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah.  Berkah itu maknanya dziadatun bi khoir, yakni membuka pintu kebaikan.

     

    Allah SWT memudahkan seorang muslim beribadah dan berbuat baik.  Allah SWT menjaga orang berpuasa untuk  tidak mudah berbuat dosa dan maksiat terutama bagi mereka yang bersungguh – sungguh berhati-hati menjaga puasanya.

     

    Maka orang berpuasa akan sedikit bicara.  Ia takut kata yang keluar dari lisannya bernilai dusta atau menyakiti orang lain sehingga merusak pahala puasanya. Maka ia memilih irit bicara kecuali perkataan yang baik dan manfaat. Itu tantangan terberat orang puasa yang tidak sekedar menahan lapar dahaga dan berjimak dengan pasangannya.

     

    Bersungguh – sungguh menjaga puasa itu salah satunya adalah menggunakan waktu. Orang berpuasa itu waktunya dilalui penuh ibadah.  Seolah – olah ia tak ingin menyia-nyiakan detik demi detik berlalu percuma.

     

    وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ

    Wa lladziina hum ‘anil laghwi mu’ridluna

    “Dan orang – orang yang menjauhkan diri dari (perkataan dan perbuatan) yang tidak berguna” (Q.S. Mukminun : 3).

     

    Ia memilih membaca al quran untuk memberkahkan Ramadhan.  Membaca ayat demi ayat al quran itu dinikmati di sela lapar dan dahaga sampai kadang tak sadar diserang rasa kantuk yang menyusup. Atau pun kalau tidak, ia memilih untuk tidur guna puasanya. 

     

    «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

    Man kaana yu’minu bii llahi walyaumil akhiri falyaqul khoiron auliyash muts

    "Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam” (Hadist Bukhori – Muslim).

     

    Godaan berat lain dalam menjaga puasa lainnya adalah penggunaan media sosial.  Berselancar di media sosial itu asyik dan mengasyikan. Satu jam, dua jam, tiga jam bermain instagram, tik tok, facebook, youtube sampai melihat update status teman itu tak terasa dan sangat menyenangkan.

     

    Maka bermedia sosial pun harus bijak. Jangan pernah bermedia sosial itu sekedar iseng. Berbahaya. Mata dan telinga ini juga harus berpuasa. Kadang konten atau pesan media sosial itu bebas. Pesan itu berseliweran kadang tanpa adab dan kesopanan tak ada yang melarang.  Kalau tidak berhati – hati maka mata dan telinga orang berpuasa bisa bermaksiat.

     

    Hati – hati!  Media sosial bisa menjadi pencuri di bulan Ramadhan. Ia akan menggoda dan mengambil waktu – waktu terbaik selama bulan Ramadhan untuk hal sia – sia termasuk perbuatan maksiat.

     

    Bijaklah menggunakan media sosial. Atau lebih baik tilawah menyelesaikan target membaca al quran itu lebih baik.  Atau pun kalau tidak, tidur itu lebih baik kalau tugas penting lain sudah ditunaikan selama bulan Ramadhan.

     

    Penulis Joko Priyono Klaten

    Editor Joko Priyono Klaten.

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini