MMC MEDIA - Kasus orang dengan gangguan jiwa di Klaten kasusnya mulai merambah usia dini. Yang mengagetkan ada anak usia 9 tahun atau kelas IV sekolah dasar sudah terkena gangguan jiwa.
DR Retno Yuli Astuti S.Kep M.Kep Sp. Jiwa sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKLA) saat diundang di acara Ramadhan Tetulung di aula Sekolah Dasar Alam Salf Al Falah Jebugan, Klaten Utara (Kamis,20/3) menjelaskan kasus orang dengan gangguan jiwa mulai menyasar usia anak-anak.
"Kami merawat anak SD kelas IV sudah terkena gangguan jiwa. Kira - kira usianya 9 tahun. Saat ini si anak dirawat Rumah Sakit Sujarwadi Klaten. Kami menemukan kasus gangguan jiwa pada anak" jelasnya.
Wanita lulusan program doktoral Universitas Indonesia itu mengatakan orang dengan gangguan jiwa itu harus mendapatkan penanganan tepat.
"Semakin dini ditemukan gejala gangguan jiwa akan semakin tepat dalam penanganannya. Tentunya kalau penanganannya dini, pasien akan lebih cepat untuk disembuhkan. Maka jangan tabu masyarakat mengunjungi psikiater atau perawat gangguan jiwa" tambahnya.
Retno juga mengungkapkan hasil surveinya jika gejala gangguan jiwa perlu segera ditangani.
"Pentingnya setiap orang tidak saja sehat raga, tapi juga sehat mental dan jiwanya. Survei kami di wilayah (tertentu) di Klaten 52 persen responden masuk kategori boderline, yakni muncul gejala gangguan jiwa. Kalau kasus seperti ini tidak segera ditangani, maka maksimal 10 tahun mereka akan terkena gangguan jiwa" pungkas.
Di hadapan sekitar 50 peserta yang dominan ibu - ibu rumah tangga di acara yang digelar SD Alam Al Falah di bawah Yayasan Rumah Ilmu Nusantara itu, Retno Yuli Astuti yang juga perawat gangguan jiwa memberikan solusi kalau berinteraksi sosial adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental dan jiwa.
Penulis Joko Priyono Klaten.